Share

Kebetulan Itu Tidak Ada

Hayden duduk santai di kursi agungnya. Di tengah-tengah aula istana kediamannya yang menjadi tempat berpesta. Dengan segelas champagne menggantung diantara kedua jarinya. Ia menikmati pesta kecil yang dirancang oleh istrinya, Fuschia, untuk dirinya dan pasukannya.

Sesekali bibirnya mengukir senyum tatkala menyaksikan para prajuritnya tampak bersenang-senang dengan makanan dan alkohol yang disajikan elok oleh para pelayan. Lantunan musik orkestra mengiringi jalannya dansa para pasangan. Kakinya menghentak kecil, ikut terbawa alunan musik.

“Kau boleh berdansa, Yang Mulia.” Saran Raymon yang berdiri di sisinya masih dengan sikap siaga.  

“Mana bisa aku berdansa tanpa pasanganku, Raymon? Aku sudah menjadi pria beristri.”

“Tentu saja, Yang Mulia.”

“Mengapa kau tak berdansa dan menikmati pesta ini, Raymon? Aku melihat banyak nona mencuri pandang kepadamu.”

“Tapi Yang-”

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status