Share

Kesepakatan Yang Nyata (2)

Aku tidak bisa mengira-ngira bagaimana ekspresi Dylan saat ini, karena kita terkubur dalam kegelapan. Terkubur secara harfiah.

Jika kuambil dari intonasi suaranya, ia terdengar seolah sedang menahan emosi marah. Dan itu membuatku lebih gugup daripada saat Hayden dan Raymon hampir memergokiku.

‘Siapa sih dia berani marah padaku? Harusnya aku yang marah ke dia!’ Aku bisa merasakan nafasku semakin panas.

Dylan bangkit.

“Kau akan pergi ke mana?” tanyaku karena kuatir aku akan ditinggal sendirian di sini seperti aku akan dikubur hidup-hidup.

“Tetaplah di sini. Jangan keluar sebelum aku kembali.” Pesannya padaku seraya melompat tinggi untuk meraih permukaan, lalu merobek tanaman menjalar yang tadi menutupi kubangan.

Aku menatapnya dengan sinis, yang sekarang tengah bergerak lincah.

“Bagaimana bisa aku percaya bahwa kau akan kembali? Ketika kau sendiri pergi berbulan-bulan tanpa kabar.” Aku tidak ingin terdengar merajuk seperti kekasih yang posesif, tapi ucapan itu keluar begitu saja.

“... A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fadhlullah
lanjut dong bab nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status