Share

18

Adek ingin bukti yang bagaimana?"

Pertanyaan dari mas Adry membuyarkan lamunanku. Astaghfirullah!

Bisa-bisanya pikiranku malah berpikir yang enak-enak dengan mas Adry. Apakah aku perlu di ruqyah.

"Adek mau bukti yang bagaimana?" tanya Mas Adry lagi dari jarak yang beberapa langkah dariku.

Aku menepis semua pikiran tentang yang enak-enak. Untung saja Mas Adry tak tahu aku sedang membayangkan tentang ...

Untung saja Mas Adry telah merugikanku hanya dalam khayalanku saja. Harusnya aku lega.

"Bolehkah ..."

"TIdak boleh, tidak boleh!" potongku segera. Takut Mas Adry menginginkan hal yang enak.

"Mas belum selesai ngomong," protesnya. "Mas ingin minta bantuanmu untuk menghubungi dokter kandungan!"

"Buat apa?" tanyaku.

"Untuk membuktikan bahwa Mas gak pernah mengha

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status