Share

⁷⁹ | Pria Kehormatan

Rasa syukur mengguyur pertemuan tak terduga oleh mereka yang sempat merasakan kegelisahan yang sama. Kata yang tadinya terjebak dalam kerongkongan, ragu untuk dimuntahkan keluar, kini sudah terlanjur terucap. Maka acara makan siang hari ini terasa berbeda bagi Louis begitu ketiga rekan lamanya menceritakan kisah perjalanan di Belfast dalam perspektif mereka.

Apabila seseorang bertanya siapa yang menjadi juru topik dalam percakapan siang ini, maka jawabnya adalah Lachance.

"Sungguh-sungguh kemiliteran tak ingin buka mulut soal keadaanmu!" pekiknya agak keras meskipun seisi ruang makan tak peduli dengan itu. Kemudian secuil daging yang tertancap pada garpunya menghilang dilahap mulut hingga gigi-gigi itu pun bergelut dengan si daging sebelum meluncur di sepanjang kerongkongan.

Sesungguhnya Louis penasaran dengan kalimat Lachance berikutnya, tapi ia harus menghargai pilihan Lachance untuk menelan secuil daging itu terlebih dahulu. Barulah setelah urusannya dengan si daging usai, ia melan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status