Share

47. An Unpleasant Fate

Warung soto dekat terminal yang Ares dan Lisa kunjungi sepi. Hanya ada beberapa orang yang makan. Ares dan Lisa duduk di kursi meja paling pojok, menjauh dari keramaian.

Ares menghabiskan teh hangatnya setelah selesai makan. Ia melap bibir dengan tisu, merasa dirinya lebih baik sekarang. Perutnya sudah terisi. Mual dan pusing yang ia tahan sejak beberapa jam yag lalu mulai menghilang.

Ares pikir mabuk itu sugesti. Jadi ia tetap naik bus. Ia mensugesti dirinya agar tidak mabuk, tapi tetap saja. Bangun dari tidur kepalanya langsung pening dan perutnya bergejolak parah. Mati-matian Ares menahan diri agar tidak muntah sampai akhirnya setelah turun bus, ia benar-benar tidak kuat hingga mengeluarkan semua isi perut ke selokan.

"Nggak nambah?" Area bertanya pada gadis di depannya.

Lisa menggeleng. "Belum habis, Res. Masa suruh nambah," jawabnya.

Ares terkekeh. Ia tidak tahu Lisa yang lama saat makan atau d

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status