Dia berlari untuk memeluk kaki Agatha. "Great-great-Grandma!"
"Oh dear. Kamu membuatku terdengar sangat tua. Panggil Agatha saja, ok?"
Mereka semua diam-diam tertawa kecil. Agatha memang tidak suka dipanggil Nenek Buyut, karena itu hanya mengingatkan dia kalau dia sudah tua.
Kylie yang sopan seringkali lupa. "Ups! Sorry, Agatha."
Agatha mengelus kepalanya, mengatakan kalau dia membeli banyak oleh-oleh yang unik untuk Kylie. Tapi harus menunggu besok, karena hari ini dia sudah sangat capek. Tidak ada tenaga lagi untuk membongkar isi kopernya.
Beberapa pelayan tampak menurunkan tiga koper besar dari mobil dan mengangkatnya masuk.
“Oh ya, Mos. Kamu ingat Phoebe Gates, cucu Nyonya Gates? Kalian pernah bertemu sekali saat dia masih kecil.”
Samar-samar Moses ingat akan nama itu. Tapi dia tidak ingat bagaimana rupa wanita bernama Phoebe Gates.
“Sudah lupa. Tapi kalau Nyonya Gates, aku masih ingat.”
Nyony
“Bukankah istrimu itu Sandra?” Phoebe menunjuk orang yang dimaksud. Moses melirik Sandra yang duduk di sampingnya dan berdehem. “It’s complicated.” Sandra memotong barbecue chicken dengan pisau makannya. “Tidak rumit sama sekali. Moses pernah berpacaran dengan Jessica sebelum dia menikah denganku.” Bibir semerah cherry milik Phoebe juga ikut membulat. “Ohh, I see. Kamu tidak keberatan mantan pacar suamimu tinggal serumah bersama?” Phoebe berdecak. “Langka sekali ada istri sebaik kamu, Sandra. Aku mungkin tidak sanggup dan memilih untuk angkat kaki dari rumah ini.” Jarang-jarang ada yang bisa menyaingi mulut tajam Jessica. Baru kali ini dia temui ada yang berani berkata secara terus terang seperti Phoebe. Jessica saja hanya berani begitu saat berbicara empat mata dengan targetnya. Phoebe memang gadis muda yang mengerikan. Oma angkat bicara. “Kecelakaan yang dialami Jessica menyebabkan kakinya lumpuh. Dia harus rehabilitasi dan fokus pad
“Oh. My. Gosh.” Phoebe terpukau dengan isi garasi besar yang ditunjukkan oleh Sandra. Dia berhenti beberapa saat di anak tangga marbel putih itu untuk menatap takjub. Mobil-mobil sports yang berkilap berjejer rapi dengan berbagai macam warna seperti permen coklat M&M. “Baru pertama kali aku melihat isi garasi mobil seorang billionaire. Ini semua mobil koleksi Moses? Holy shit.” Phoebe berlari kecil menuruni tangga dan menyentuh sisi depan McLaren merah yang paling dekat dengannya. Karena ini hari minggu, Moses mengantarkan Kylie dan Jessica untuk bertemu orang tuanya sedangkan Agatha pergi arisan yang diadakan bersama teman-temannya di gedung hotel bintang lima. Jadi hanya ada mereka berdua di rumah. Sesuai dengan janji Phoebe, dia akan menemani Sandra pergi membeli mobil bekas. “Kamu bisa pilih satu yang paling kamu sukai.” Mata Phoebe sudah mengincar mobil yang akan dikendarainya. “Really? Aku tidak akan segan kalau
“How dare you!” desis Phoebe, mengangkat tangan kanannya untuk menampar Tristan.Sebelum telapak tangan Phoebe menyentuh pipinya, Tristan mencengkeram erat tangan itu, mendorong tubuh Phoebe ke atas kap mobil dan memenjarakan kedua tangannya ke atas kepala.Tristan memicingkan mata setajam elang. “Aku akan bertanya sekali lagi. Siapa kamu sebenarnya?”Setengah tahun yang lalu, Moses dan Tristan pergi ke Los Angeles untuk membicarakan tentang bisnis pesawat tempur yang dibutuhkan angkatan militer.Aliasta Company adalah salah satu kandidat yang diperhitungkan untuk menjalin kerja sama dengan pemerintah.Dari pertama kali dia melihat gadis muda berambut panjang bergelombang itu duduk sendirian di meja bar, Tristan sudah menginginkannya.Setelah perjamuan selesai, Tristan menghampiri wanita yang selalu melirik ke arah meja mereka. Dia berpikir bahwa ada sesuatu yang tidak biasa di antara mereka berdua.Itu s
“Tidurlah denganku, Mos.” Manik mata biru Jessica memohon. “Untuk terakhir kalinya, sebelum aku benar-benar merelakan dirimu.”Moses mengangkat tubuh ringan Jessica dan membaringkannya di atas kasur. Dia menarik selimut, menutupi tubuh Jessica sampai ke bawah lehernya.“Aku akan memanggil pelayan untuk membereskan kamar.”Jessica menyeka air matanya sendiri dan tertawa kecut, “Sungguh bodoh. Apa yang aku harapkan? Aku sudah cacat sekarang, kamu pasti ilfeel.”“Bukan begitu, Jess.” Moses duduk di tepi kasur. “Ini bukan tentang dirimu yang lumpuh. Tapi aku yang tidak mungkin mengkhianati Sandra.”Bahkan sebelum kecelakaan Jessica terjadi, dia sudah tidak memikirkan apa yang pernah mereka lakukan dulunya.Malam panjang yang panas, hal-hal gila dan nekat yang pernah dilakukan saat mereka merasa dunia ini ada dalam genggaman tangan mereka, ataupun pertengkaran hebat yang bera
Moses menghiraukan protes istrinya yang mengatakan bahwa mereka tidak mungkin bercinta di atas meja, apalagi meja yang baru saja mereka gunakan untuk makan malam. Dia melucuti pakaian Sandra satu per satu. Midi dress hitam yang satu size lebih besar dari ukuran tubuh Sandra, dia lempar sembarangan ke lantai. Bra putih polos itu juga dia lempar hingga menggantung di sandaran kursi. “You’re so hot,” bisik Moses sambil membelai lembut puncak dada Sandra yang sudah langsung berdiri tegak dengan sekali sentuhan kulit hangatnya. “Moses, please jangan di sini. Kita bisa ke atas sekarang.” “Tidak. Ada Kylie di kamarmu,” ucap Moses sambil mengecup leher Sandra. “Kalau begitu, di kamar tamu saja.” “Lebih menantang begini.” Moses mengulum puncak dada Sandra, membuat wanita itu lupa apa yang akan dia katakan untuk menggagalkan rencana Moses. Sandra tidak dapat memikirkan apa-apa lagi seakan dia hilang kendali atas di
Sandra tidak dapat menyembunyikan wajahnya yang langsung berubah pucat. Kepalanya berputar lebih kencang daripada saat dia mendapat omelan Oma Agatha.Jessica mengajak Moses tidur dengannya?Tidak mungkin Moses menerima ajakan Jessica karena malam itu juga mereka bercinta di ruang makan. Namun Sandra sendiri tahu bagaimana stamina suaminya di ranjang. Dia bisa melakukannya berkali-kali.Bagaimana kalau mereka memang…Sandra menepis prasangka buruknya. Berhubungan dengan dua wanita sekaligus di hari yang sama? Moses tidak mungkin begitu berengsek.Berusaha bersikap tenang, Sandra bertanya, “Apa reaksi Moses?”Raut wajah Phoebe penuh dengan rasa penyesalan. Dia hanya bermaksud baik ingin memberi warning agar Sandra tidak terlalu baik pada orang lain.“Dia menggendong Jessica ke kasur. Setelah itu aku tidak bisa melihat apa-apa lagi karena posisi kasur yang… Kamu tau deh seperti apa.”Kalau be
Sandra terbangun saat merasakan nyeri yang begitu hebat, seperti sebuah bola ditendang tepat ke arah perutnya dengan kuat. Dia mengerjapkan matanya sebelum bisa membuka matanya lebar. Ternyata kaki Kylie yang menendang perutnya! Kylie memang sangat aktif sewaktu tidur. Dua hari yang lalu, punggung Sandra yang menjadi sasaran. Semalam, wajahnya yang terkena ayunan tangan Kylie. Sandra membalikkan badannya menghadap pintu, dia mengelus-elus perutnya sebentar. Karena tidak bisa tertidur kembali, Sandra beranjak dari kasur dan melirik jam dinding. Sudah subuh. Dia menoleh ke arah kasur dan menghela napas. Seperti biasa, Moses pasti keluar dari kamar setelah mereka tertidur. Padahal Sandra sangat berharap mereka bisa tidur bersama seperti keluarga kecil yang hangat. Apakah nanti setelah Guppy lahir, mereka juga akan tetap tidur di kamar yang berbeda? Sandra merenggangkan tubuhnya, sedikit lega karena dia tidak ada dorongan untuk mun
Phoebe menjulurkan kepalanya. Dia sedang berdiri di samping pintu kamar tamu yang berada di bagian timur Mansion Bramasta untuk mendengar pembicaraan dua orang yang baru saja masuk ke dalam. Lagi-lagi Jessica bersikap emosional setelah pulang dari rehabilitasi. Bukannya Phoebe tidak memiliki hati nurani, namun dia sebal karena Jessica seperti haus perhatian pada suami orang. Kelakuan Jessica sudah melewati batas! Moses juga sama saja. Tapi amarah Phoebe masih bisa dia tahan karena Moses membiarkan pintu itu terbuka. Phoebe memang sensitif dengan hal-hal yang berbau perselingkuhan. Sejak dia masih kecil, orang tuanya selalu bertengkar dan dia hanya bisa meringkuk di bawah selimut sambil menutup telinganya. Saat berumur 10 tahun, Papanya memilih untuk keluar dari rumah dan tinggal dengan pacarnya yang baru. Setahun kemudian, mereka resmi bercerai. Merasa bersalah dengan anaknya, Nyonya Gates mengajak Phoebe liburan bersama dengan keluarga Bramas