Share

Rencana Busuk

Author: Ammi Poe YP
last update Last Updated: 2023-10-11 20:08:24

Dion membuntuti langkah cepatku, pasalnya hati ini begitu dongkol dengan kejadian tadi. Reza, lelaki yang begitu aku kagumi justru membuat hati ini mendidih penuh amarah.

"Nyonya Merry, Anda harus berjalan hati-hati. Jangan terlalu cepat seperti itu," ujar Dion memberi saran.

Mungkin karena di matanya aku ini hanyalah wanita tua, sehingga tak bisa berjalan cepat.

Aku pun berhenti dan berbalik ke arahnya. "Dion, secepatnya laksanakan rencana selanjutnya! Aku ingin, laki-laki sombong itu memakan ucapannya!" perintahku dengan tegas.

"Baik, Nyonya. Akan aku pastikan Reza ada di hadapan Nyonya," ujar Dion dengan keyakinan tinggi.

Senyum penuh dendam pun terulas, akan aku pastikan Reza menyesali ucapannya. Neraka itu telah aku persiapkan untuk lelaki sombong tak punya akhlak itu.

***

Dua hari berlalu ....

Hari ini adalah hari pertama untuk para kontestan mengikuti sayembara. Setelah seleksi ketat, hanya ada 100 orang yang diterima dan berhak mengikuti tahap selanjutnya.

Dari ruang pribadi, aku dan Dion memantau kegiatan mereka. Sebuah layar monitor menampakkan semua yang terjadi di seluruh ruangan, termasuk kamar mereka.

Terdapat sepuluh kamar besar yang digunakan untuk menampung mereka, sebuah aula untuk pertemuan dan pengumuman, sebuah ruang perjamuan yang sangat luas, dan berbagai fasilitas lain.

Rumah besar tempat aku menginap terpisah dengan tempat penyelenggaraan. Hal itu bertujuan untuk tetap menjaga privasi diriku. Penyamaran sebagai Merry Usbad harus tetap terjaga.

Sudah hampir satu jam mata ini mengamati satu persatu orang yang menikmati jamuan pagi hari, tetapi tak dapat aku temukan sosok Reza. Bahkan di setiap kamar pun tidak aku lihat keberadaannya.

"Dion, di mana Reza? Kenapa sejak tadi dia tidak nampak?" tanyaku dengan kesal.

"Sebentar, Nyonya Merry. Saya akan coba hubungi Meta," balas Dion sembari bersiap menelepon Meta.

"Tidak perlu. Kamu hubungi saja istrinya Reza!"

Dion pun mengangguk patuh. "Baik, Nyonya."

Segera Dion melaksanakan perintah. Dial nomor kontak istri Reza dia tekan, tak berapa lama telepon diangkat.

"Santi, kalian di mana sekarang?" tanya Dion tanpa salam atau basa-basi.

"Masih perjalanan menuju lokasi sayembara, Dion. Ini jalanan macet," jawab Santi yang merupakan istri Reza.

"Anda harusnya sudah tahu waktu berkumpul jam berapa, bukan? Harusnya kalian datang kemarin sore, bukan hari ini baru berangkat." Dion mengomeli wanita malang itu.

Aku yakin, dia pasti sangat kesulitan membujuk suaminya. Laki-laki itu memang terlihat keras kepala, mungkin saja dia menolak keinginan istrinya.

"Iya, saya tahu. Tapi ...." Kalimat Santi terpotong.

"Jadi kamu bersekongkol dengan Dion untuk menjualku!" Terdengar suara teriakan dan aku yakin itu suara Reza.

"Tega kamu, San!"

"Mas Reza, dengerin aku ... hadiah sayembara itu bernilai 10 milyar! Tugasmu, cukup menangkan sayembara itu saja. Itu sudah cukup, jangan berpikir hal lain!"

Perdebatan suami istri terdengar jelas di ponsel yang masih loudspeaker. Aku dan Dion berpandangan. Sepertinya Santi lupa jika panggilan masih aktif.

Aku tersenyum, dapat aku bayangkan wajah syok Reza ketika tahu akan dijual oleh istrinya sendiri. Sudah pasti, harga diri sebagai laki-laki akan jatuh. Apalagi jika tahu siapa wanita yang akan menjadi istrinya, sosok Merry Usbad yang dia hina sebagai wanita expired.

Dalam hati aku tertawa membayangkan ekspresi dia nanti, kedua matanya pasti akan melotot saat melihatku. Mungkin bisa jadi dia akan lari terbirit-birit tapi tak bisa keluar, karena ikrar perjanjian telah kuat mengikatnya.

"Pegang dia dengan kuat! Sebentar lagi kita akan sampai!" Terdengar suara Santi memerintah.

Entah suasana macam apa yang ada di dalam mobil. Namun, tak berapa lama dari pantauan monitor, tampak sebuah mobil memasuki pintu gerbang. Seorang wanita tampak mengeluarkan kartu kepesertaan sayembara, sehingga mendapat ijin masuk.

Setelah mobil terparkir sempurna, keluarlah dua orang pemuda yang memegangi Reza. Selanjutnya disusul oleh seorang wanita, dialah istri Reza.

Benar, Reza ternyata dipaksa datang untuk mengikuti sayembara. Aku dan Dion masih berusaha menguping pembicaraan mereka dari panggilan ponsel yang lupa dimatikan oleh Santi. Dia pasti terlalu fokus membujuk suaminya, apalagi tadi Reza memotong pembicaraan.

"Santi, kamu kenapa tega begini?" Terdengar suara Reza yang semakin serak.

"Cobalah mengerti, 10 milyar itu bukan uang sedikit bagi kita. Butuh waktu bertahun-tahun untuk mendapatkannya. Sekarang ini ada kesempatan emas, kamu cukup jadi suami wanita tua, setelah dia mati, kamu bisa kembali padaku."

Wow, sungguh rencana yang indah. Dasar wanita ular! Bagaimana bisa berpikir seculas itu? Baiklah, terserah kalian mau rencanakan apa, yang pasti kejutan akan menanti kalian.

Tatapanku ke arah Dion, mata lelaki muda itu setengah tak percaya dengan apa yang dia dengar.

"Nyonya ...." ucapnya setengah berbisik, tetapi aku segera mengangkat tangan, memberi isyarat agar dia tetap diam.

"Iya kalau dia cepat mati, kalau tidak?" tanya Reza mencari sanggahan.

"Hadeeeuh ... kamu ini bodoh sekali, Mas. Kita ini masih tinggal satu kota. Nggak mungkin kan wanita tua itu akan mengurungmu di kamar terus, sudah pasti kamu punya kesempatan keluar dan menemui aku."

Pandai sekali wanita itu membujuk Reza. Antara pandai dan licik memang beda tipis.

"Gimana, tak ada masalah, bukan? Kamu hanya perlu fokus untuk menangin 10 milyar itu. Setelahnya, kita bisa atur nanti."

Tampak Reza hanya mengangguk tanda mengerti.

"Sekarang Mas Reza masuk. Nanti aku yang akan hubungi Dion lagi, agar Mas Reza mendapat prioritas."

Buru-buru aku menekan tombol pengakhiran panggilan, agar wanita itu tidak tahu jika tadi aku dan Dion telah mendengar rencana busuk mereka.

Pandanganku beralih ke Dion. Wajah dia dipenuhi ekspresi kekesalan.

"Nyonya Merry, kenapa Nyonya menginginkan dia? Nyonya Merry sudah dengar sendiri rencana jahat mereka, bukan?"

"Tenanglah, Dion. Aku rela mengeluarkan uang sebanyak ini, semua hanya demi memberi pelajaran pada orang-orang seperti mereka."

"Maksud Nyonya?"

Aku hanya menjawab dengan senyuman penuh arti, kemudian berdiri dan mendekati Dion. "Kamu akan tahu nanti. Sekarang, kamu pergi temui mereka," perintahku seraya menepuk bahu lelaki muda itu.

"Baik, Nyonya."

Dion pun segera undur diri dari hadapanku. Namun, aku ingat sesuatu sehingga memanggilnya kembali.

"Dion!"

Lelaki itu menghentikan langkah, kemudian berbalik menghadapku. "Iya, Nyonya Merry."

"Setelah mengantar Reza berkumpul dengan yang lain, bawa istrinya ke ruang lain. Tawarkan sejumlah uang agar dia mau menandatangani dokumen yang sudah aku buat kemarin."

"Baik, Nyonya."

"Dan ingat, rekam penandatanganan itu. Aku tidak ingin manusia licik seperti dia bisa main-main denganku."

"Baik, Nyonya Merry. Saya akan pastikan semua beres."

"Good. Pergilah dan urus semuanya. Jika sudah selesai, kembalilah ke sini. Perintahkan ke pelayan untuk membawakan aku jus dan camilan ke sini juga."

"Siap melaksanakan tugas, Nyonya."

Aku tersenyum melihat kepatuhan Dion. Tidak salah aku merekrutnya, karena ternyata dia bisa diandalkan.

Pandanganku kembali ke layar monitor, melihat kembali Reza yang diantar oleh istrinya untuk masuk ke lubang jebakan. Tawa ini tak bisa aku tahan, tawa penuh kemenangan.

"Lihat saja, Reza. Sebentar lagi kamu akan syok saat melihatku. Kamu akan menelan pil pahit dari kegetiran sebuah kenyataan. Ucapan yang pernah kamu lontarkan padaku, hari ini akan membuatmu dalam situasi tak menyenangkan sama sekali, hahaha ...."

Puas sekali rasanya melihat permainan ini. Aku rela menangguhkan semua urusan kerjaan hingga dua minggu ke depan, bahkan rela kehilangan uang hampir 30 milyar untuk menggelar sayembara gila itu.

Semua demi melampiaskan sakit hati ini.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Sayembara Pelakor Milyader   Ancaman

    Sarah muncul dengan sikap begitu santai, bahkan senyum smirk seolah mengejek kehadiranku. Dia melipat dada dan bersandar di bibir pintu.Aku bergegas menerobos masuk, mendorong asisten rumah tangga paruh baya itu, kemudian menghentakkan tangan Sarah. Selanjutnya aku dorong wanita itu ke sofa, dan memulai aksiku.Tanganku mencengkeram kuat leher jenjang milik Sarah. Namun, wanita itu masih saja berusaha bersikap santai, sungguh membuatku semakin muak pada wanita biang onar ini."Jauhi Riana! Jangan pernah kamu berusaha menggagalkan rencanaku!" bentakku seraya mengeratkan cengkeraman di leher, sehingga Sarah nyaris kelojotan akibat kehabisan oksigen.Segera aku kendorkan kembali cengkraman, takut saja jika dia mati. Bagaimana pun, aku tidak mau masuk penjara karena membunuh manusia tak penting ini."Tuan Raka, cukup! Lepaskan Nona Sarah!" teriak asisten rumah tangga itu seraya berusaha menarik tanganku dari leher Sarah.Setelah beberapa menit, wanita itu akhirnya bisa menarik tanganku d

  • Sayembara Pelakor Milyader   Mantan

    POV RakaLangkahku terhenti saat hendak menaiki anak tangga. Sekilas kulihat sosok Rocky sedang duduk di ruang tengah sembari menaikkan satu kaki ke atas paha yang lain. Tatapan mencibir tampak jelas di bibir yang tersenyum miring.Entah apa maksudnya, tetapi bisa kurasakan persaingan di antara kami kian memanas. Persaudaraan antar darah yang mengalir di tubuh kami tak lagi menjadi pengingat. Rocky adalah lelaki yang sangat ambisius. Dia memiliki keinginan untuk menggantikan posisi ayah di perusahaan.Tentu saja aku tidak bisa tinggal diam. Perusahaan keluarga bisa berkembang dan terus bertahan saat pailit pun ada campur tangan diriku. Aku tidak akan rela jika dia menggantikan posisi ayah dengan begitu saja. Apalagi besar saham dan kontribusi dia tak jauh beda dengan apa yang sudah kuberikan pada perusahaan tersebut. Bahkan saat ini, perkembangan perusahaan mulai semakin besar juga atas jasaku.Perusahaan bahan baku merupakan ideku, dan uang hasil rampasan dari keluarga Sarah aku alok

  • Sayembara Pelakor Milyader   Tuntutan

    POV RakaKehadiran Sarah telah mengacau pikiranku. Bukan karena kisah di masa lalu, persetan dengan perasaan saat itu. Satu-satunya alasan aku khawatir hanyalah kegagalan menikahi Mariana Leurissa semata.Tuntutan sekaligus tantangan dari keluargaku, harus memenangkan hati Mariana Leurissa. Perawan tua nan cantik dan menggairahkan, penampilannya tampak 10 tahun lebih muda dari usianya.Selain itu, dia juga wanita karier yang sukses. Ada triliunan harta yang dia miliki. Itu sebabnya Papa memintaku untuk menjerat Mariana Leurissa.Aku keluar dari resto dengan sedikit tergesa. Bahkan hati tidak berhenti menggerutu."Apa dia sengaja ingin mengorek masa laluku? Sebenarnya, apa saja yang sudah dikatakan oleh si Sarah pada Riana? Jangan sampai pernikahan ini batal karena ulah Sarah, aku tidak mau kehilangan tambang harta melimpah," gumamku di dalam hati, seraya aku berjalan ke arah luar. Namun, baru beberapa langkah hendak mencapai area parkir, langkahku terhenti oleh kehadiran wanita dari

  • Sayembara Pelakor Milyader   Terjebak Ucapan Sendiri

    Sejenak aku berpikir, apakah pertanyaanku akan membuat Riana curiga atau tidak. Hanya saja, aku juga perlu memastikan segalanya."Hmm ... kamu ingin tanya apa, Raka?" tanya Riana dengan santai, kemudian menyeruput kembali minumannya."Kamu kenal Sarah dari mana? Dan kenapa kenapa bisa kenal sedekat itu?""Oh itu, lewat sosial media, Raka. Jadi gini ceritanya, kata Sarah ... dia tiba-tiba tertarik dengan usaha produk kecantikan. Kata dia, dia juga ingin memulai bisnis baru dan pakai jasa maklon yang aku tawarkan di iklan. Ya sudah, dia menghubungi bagian marketing dan hari ini dia mengajak ketemuan gitu." Panjang lebar dia menjelaskan untuk meyakinkan aku."Memangnya kenapa?" tanya Riana dengan ekspresi menyelidik."Nggak ... nggak apa-apa. Aku hanya sekedar tanya." Aku mencoba menutupi kegugupanku."Kalau boleh tahu, kamu kenal Sarah dari mana? Sepertinya kalian sudah kenal lama juga ya?"Seketika pertanyaan Riana membuat dada ini semakin berdebar kencang, untung saja dia tidak tahu k

  • Sayembara Pelakor Milyader   Terkejut

    POV RakaSebuah kejutan dihadiahkan oleh seorang Mariana Leurissa. CEO cantik tapi perawan tua itu memang tak bisa dikasih hati. Sepertinya dia sedang menguji kesabaranku.Jujur, tidak pernah kusangka jika suatu hari dia akan datang bersama wanita dari masa laluku. Ya, Sarah memang mantan istriku. Perasaan cinta dulu memang pernah ada, tapi karena tuntutan dari Papa, maka aku harus mengesampingkan perasaan yang pernah ada.Hari itu, aku berniat mengajak makan siang Riana. Niatnya jelas untuk kembali membujuk agar pernikahan cepat diajukan. Namun, di luar dugaan ... Riana justru mengundang Sarah dan Dion. Alasan Riana, Sarah hanyalah calon klien. Namun, aku tak bisa percaya begitu saja.Kehadiran Sarah membuat aku harus mati-matian berusaha bersikap sewajar mungkin, agar tidak mengundang kecurigaan Riana."Kenapa harus ada Sarah segala sih? Bagaimana kalau Sarah menceritakan siapa aku ke Riana? Bisa-bisa rencanaku gagal untuk mendapatkan Riana, apa yang harus aku katakan?" gerutuku dal

  • Sayembara Pelakor Milyader   Pertimbangan Matang

    Untuk beberapa saat aku terdiam dan berpikir. Banyak hal yang harus aku pertimbangkan dengan matang. Namun, kesempatanku untuk bisa membuat Raka berhenti dengan niatannya juga penting. Aku harus bisa membuat Papa dan Mama percaya denganku, bukan calon menantu licik itu."Ide yang bagus kalau menurutku, Nona Riana." Dion mencoba meyakinkan aku."Baiklah," ujarku akhirnya seraya tersenyum dan menyetujui usulannya Sarah.Sudah kupikirkan dengan matang, mungkin dengan adanya bukti nyata pernikahan Sarah dengan Raka, maka tak akan ada lagi kesempatan mengelak bagi Raka. Bahkan yang ada malah Raka akan panas dingin tatkala aku menunjukkan rekaman video itu."Aku akan mengirimkan video rekaman pernikahan aku dengannya ke kamu, Riana," ujar Sarah kembali. "Sebentar, Nona Riana dan Bu Sarah. Bagaimana kalau rekaman video itu, kita putar di restoran tempat Raka mengajak Nona Riana candle dinner nanti malam?" Dion memberi usulan lain."Jadi gini maksudku ... uhm ... nanti setelah Raka mengeluar

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status