Share

Part 13:

Author: X ChaLvin
last update Last Updated: 2025-06-05 09:45:58

Berkedok menyapa keluarga Delisha yang juga hadir di pesta itu, Citra dengan percaya diri membawa Fazia ke salah satu meja yang sudah terisi penuh. Tak hanya orang tua Delisha, tapi saudara dan teman-teman seprofesinya juga ada di sana. Kehadiran mereka tentu karena undangan Ravindra.

Tidak sedikit yang terkejut mengetahui usia Citra dan Fazia, yaitu sama-sama 18 tahun. Walau riasan yang mereka pakai memang sudah sesuai usia, nyatanya tetap memberikan kesan dewasa. Di antara banyak laki-laki di meja itu, Fayyaz, adik Delisha yang tampaknya sangat tertarik pada Fazia.

Kenzo datang bersama sahabatnya, Rio. Meski tidak diundang secara khusus, nyali pria itu patut diacungi jempol. Melihat foto kekasihnya dengan penampilan dan riasan yang tentu tak pernah Citra gunakan saat pergi ke kampus, mampu membuat Kenzo nekat datang untuk melihatnya langsung.

"Gimana?" Kenzo meminta persetujuan setelah menjelaskan suatu hal.

"Yakin?" Fazia merasa ragu, sungguh.

"Banget." Kenzo mengangguk mantap.

"Ke
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sebatas Teman Ranjang   Part 16:

    Isyarat mata yang diberikan Mirza cukup membuat Fazia mengerti. Pria itu memintanya untuk masuk ke mobil, sedangkan dia sibuk bermonolog di dalam hatinya. Setelah memastikan tidak ada pasang mata yang memperhatikannya, ia pun memasuki mobil Mirza dengan perasaann tak enak.Hening, keduanya persis orang bisu. Mobil juga entah akan membawanya ke mana, Fazia tak berani bertanya. Wajah Mirza terlampau datar, dia tidak bisa menebak-nebak isi pikiran pria itu. Namun, sepertinya kesalahpahaman soal tadi pagi pasti masih berlangsung, Fazia dapat merasakannya.“Gimana sama Citra?” Fazia mulai membuka suara, tapi Mirza tak sedikit pun menoleh seakan keberadaannya tak kasat mata. “Dia—”“Sesuai yang kamu kira.” Mirza tetap mengarahkan pandangannya ke depan.“Kak, aku—”“Gak perlu jelasin apa-apa.” Mirza lagi-lagi memotong ucapan Fazia yang ingin menjelaskan sesuatu.“Tapi, Kak—”“Saya gak mau denger omong kosong kamu.” Mirza menegaskan, kali ini menatapnya kesal lalu kembali fokus mengemudi.Bib

  • Sebatas Teman Ranjang   Part 15:

    Beberapa saat yang lalu“Gimana, Zi?” tanya Kenzo saat Fazia membuka pintu kosannya.“Lagi OTW.” Fazia memberitahu.“Oke, sip.” Kenzo mengacungkan ibu jarinya.“Gue mau beli sarapan dulu. Laper anjir, belum sarapan apa-apa.” Rio tampak tak bisa menahan rasa laparnya.”Minta Zia bikin ajalah.” Kenzo malas pergi-pergian lagi.“Mau sarapan apa?” Fazia celingukan ke arah dapur. “Tapi gak ada bahan-bahannya, belum belanja mingguan,” ucapnya beralasan.“Gue beli di luar aja. Lo mau sarapan apa?” Rio tidak keberatan, sebaliknya dia menawarkan. “Apa aja terserah Kak Rio.” Fazia tak mau pusing memilih sarapannya.“Gak mau nawarin gue?” Kenzo berdecih ketika temannya hendak pergi.“Bodo lo mah.” Rio terkesan tak peduli.“Kampret.” Kenzo jelas mengumpat. “Cepetan, Ri. Takutnya cewek gue udah deket.”“Bentaran doang,” sahut Rio sambil terus berjalan tanpa menoleh ke belakang.“Gue mau mandi dulu, Kak.” Fazia pamit masuk ke dalam.“Oke. Gue tunggu di sini.” Kenzo lalu duduk di teras depan.Pintu

  • Sebatas Teman Ranjang   Part 14:

    “Ada urusan apa pergi pagi-pagi banget gini?” Mirza mendumal, mencurigai sesuatu.“Gak pagi banget, deh. Segini udah siang tau.” Citra melihat jam di ponselnya yang menunjukkan pukul tujuh pagi.“Biasanya juga pergi abis sarapan. Ini kamu belum sarapan belum apa, main pergi aja.” Mirza tetap merasa aneh.“Kakak juga kenapa ngotot banget mau nganterin aku? Padahal Kakak juga belum sarapan.” Citra malah memutar pertanyaan.“Seenggaknya Kakak udah mandi, udah rapi, tinggal sarapan.” Mirza tidak sulit mencari jawaban. “Lagian gak ada yang anterin kamu. Pak Hardi 'kan gak tau kamu mau pergi pagi.”“'Kan bisa pake taksi.” Citra bicara kurang jelas perkara mulutnya dipenuhi roti.“Tumben pacar kamu gak jemput.” Mirza terdengar menyindir.“Aku suruh jemput di kosan Zia,” sahut Citra tenang, tidak ada yang ditutup-tutupi perihal asmaranya.“Kamu belum jawab, ngapain ke kosan temen kamu pagi-pagi gini?” Mirza belum mendengar jawabannya.“Dia nyuruh aku ke kosan. Katanya mau ada yang dia omongin

  • Sebatas Teman Ranjang   Part 13:

    Berkedok menyapa keluarga Delisha yang juga hadir di pesta itu, Citra dengan percaya diri membawa Fazia ke salah satu meja yang sudah terisi penuh. Tak hanya orang tua Delisha, tapi saudara dan teman-teman seprofesinya juga ada di sana. Kehadiran mereka tentu karena undangan Ravindra.Tidak sedikit yang terkejut mengetahui usia Citra dan Fazia, yaitu sama-sama 18 tahun. Walau riasan yang mereka pakai memang sudah sesuai usia, nyatanya tetap memberikan kesan dewasa. Di antara banyak laki-laki di meja itu, Fayyaz, adik Delisha yang tampaknya sangat tertarik pada Fazia.Kenzo datang bersama sahabatnya, Rio. Meski tidak diundang secara khusus, nyali pria itu patut diacungi jempol. Melihat foto kekasihnya dengan penampilan dan riasan yang tentu tak pernah Citra gunakan saat pergi ke kampus, mampu membuat Kenzo nekat datang untuk melihatnya langsung."Gimana?" Kenzo meminta persetujuan setelah menjelaskan suatu hal."Yakin?" Fazia merasa ragu, sungguh."Banget." Kenzo mengangguk mantap."Ke

  • Sebatas Teman Ranjang   Part 12:

    MINGGU-MINGGU BERLALUPertemanan Fazia dan Citra bisa dibilang merenggang secara tidak langsung. Meski mereka masih melakukan kegiatan yang sama dan tentu mengobrol seperti biasa ketika di kampus, mereka akan terpisah saat mata kuliah sudah selesai. Ya, Fazia akan lanjut bekerja sedangkan Citra bersama Kenzo.Ngomong-ngomong soal hubungan Citra dan Kenzo, Fazia senang mereka sudah resmi menjadi pasangan kekasih. Meski hati kecilnya merasa kehilangan sosok teman, setidaknya dia tidak tersakiti oleh tuduhan-tuduhan dari Mirza, pria yang tidak pernah dia temui lagi sejak ciuman panas malam itu.Jika seseorang akan merasa tersiksa karena merindu, Fazia akan lebih tersiksa menyadari kenyataan tentang Mirza yang sebentar lagi akan menjadi suami wanita lain. Biarlah rindu ini membunuhnya, Fazia tidak mau lagi bertemu Mirza, karena pertemuan bersamanya selalu saja memberikan luka.Namun, Fazia tidak memiliki alasan untuk menolak ajakan Citra agar dirinya menghadiri pesta pernikahan Ravindra d

  • Sebatas Teman Ranjang   Part 11:

    Hingga tak terasa hari mulai memasuki kegelapan malam, akan tetapi tidak ada tanda-tanda kepulangan Tari maupun Mirza. Citra tak henti-hentinya membicarakan tentang Kenzo, padahal Fazia sudah bosan mendengar cerita yang itu-itu saja. Ya, walau bagaimanapun Citra sendiri baru tahu sedikit tentang Kenzo. Tari pulang ketika Citra sudah terlelap, sedangkan Fazia masih terjaga tanpa alasan yang jelas. Dia tidak mengantuk, juga entah mengapa pikirannya dipenuhi sosok Mirza. Di mana pria itu sekarang? Sudah malam, apa dia bermalam bersama Delisha? Apa dia pernah melakukan hal itu bersama tunangannya? “By .... ” Fazia membeku. Mengapa kondisi sekarang ini sangat dejavu seperti malam kemarin? Ya, dia sedang mengambil minum di sebuah dispenser dan Mirza ada di belakangnya entah sejak kapan. Fazia langsung tak enak hati, takut Mirza mengucapkan kata-kata menyakitkan seperti malam kemarin. “Saya udah berusaha buat jauhin Citra, tapi Kak Mirza lihat sendiri, 'kan, tadi? Citra—” Ucapan Fazia t

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status