Share

Part 23

       Nathan menyelurusi lorong demi lorong dengan tergesa. Ia tak sabar untuk mengetahui kondisi anaknya. Jantungnya sudah berdegup sejak tadi, semakin berdegup karena ia berlari terlalu cepat.

        Nathan sedikit bisa bernafas lega saat melihat tulisan "UKS" sudah berada di depan matanya. Dengan segera, Nat membuka pintu itu. Ia melihat Clara yang masih mengelus rambut lepek Devan yang masih belum sadarkan diri.

"Clara, bagaimana keadaan Devan?" Tanya Nathan.

"Devan belum sadar dari tadi Pak. Makanya saya telefon Bapak. Saya sudah berusaha membangunkannya, tapi semua usaha saya sia-sia. Saya juga tidak bisa meminta bantuan pada guru, karena mereka semua sedang rapat. Mungkin karena mereka tahu, kalau Devan sudah ada yang menjaganya." Jelas Clara.

"Terimakasih sudah menjaga Devan. Kalau begitu, saya akan membawa Devan ke rumah sakit. Apakah kamu ingin ikut

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status