Share

Part 47

        Clara terkejut saat tangan besar tiba-tiba berada di depan wajahnya. Tangan bibi tidak jadi melayang pada wajahnya. Ia bersyukur orang di depannya ini datang dalam waktu yang tepat. Mungkin jika pria di depannya ini tidak datang pipinya sudah memerah karena ditampar oleh bibinya. 

        Clara mengamati punggung kekar pria itu. Sepertinya ia kenal dengan postur tubuh itu. Ia adalah pria yang setiap malam mengganggu fikirannya. Tunggu. Apakah ini Nathan? Ia yakin bahwa pria di depannya ini adalah Nathan. Ia sempat ternganga beberapa saat karena menyadari Nathan datang ke tempatnya secara tiba-tiba.

"Tolong, Anda jangan main tangan. Sata tidak akan segar melaporkan Anda ke kantor polisi atas tuduhan kekerasan." Ucap Nathan.

         Suara berat Nathan membuat Clara merinding sendiri. Jika ia biasanya mendengar cara bicara yang lembut, sekarang i

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status