Share

Siapa kau sebenarnya?

Penulis: Arracie L
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-19 09:59:11

Mata semua murid kini terbelalak, para murid yang sedang sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing seketika terdiam dan menjatuhkan semua benda yang tadi, di pegangnya.

Para murid yang sedang asyik bermain kartu, menjatuhkan kartu mereka, dan anak-anak yang sedang memakan camilan, mematung kemudian menjatuhkan camilan yang ada di mulut mereka.

“Eh... Bukankah pak Arnold sudah pingsan lalu kita antar ke UKS, tadi?” tanya lirih salah satu siswa yang ada di sana pada teman-teman kelasnya.

Para siswa yang sedang asyik menonton film, seketika tertegun saat mendengar suara ketukan dari pintu. Proyektor dimatikan, Kelas yang semula ricuh kini berubah menjadi hening seketika.

Semuanya saling menatap tegang dengan tatapan penuh tanya, berpikir apakah Pak Arnold kini sudah kembali tersadar dan sekarang kembali datang untuk menghukum mereka semua? Gusar mereka dalam hati.

Oh tidak, mungkin mereka harus membolos dengan melewati jendela, sekarang. Guru gendut dengan penggaris kayunya itu terlalu sulit dan teramat menyeramkan untuk mereka hadapi.

“Aku takut kepalaku di getok pak Arnold, bagaimana ini? “ semuanya saling berbisik dengan gusar, menentukan dalam diam siapa yang akan dijadikan tumbal, yang akan di pilih untuk membukakan pintu untuk pak Arnold.

Semua pasang mata saling melihat ke sekeliling mencari yang terlemah, karena jika yang terkuat melawan Pak Arnold, kelas ini bisa saja roboh dengan kegaduhan yang di buat oleh mereka.

Contohnya saja jika mengingat bulan lalu, Jake si ahli panco berhadapan dengan Pak Arnold. Pintu yang di buat patah oleh mereka berdua, kursi dan meja juga banyak yang hancur, kelas seolah mau roboh akibat ulah mereka, pada akhirnya semua anak kelas harus terpaksa iuran untuk mengganti semua kerusakan yang sudah terjadi, di kelas ini.

Kini Jake sudah keluar dari sekolah, memilih menekuni pekerjaannya sebagai ahli panco profesional dan memenangkan banyak mendali dari berbagai cabang lomba panco nasional maupun internasional. Mereka akhirnya pun kehilangan salah satu dari kekuatan terbesar mereka untuk melawan pak Arnold. Sekarang mereka sudah tidak sekuat dulu lagi.

Tapi jika dipikir... kuat lawan kuat yang terkena dampak adalah sekitarnya, tapi jika yang lemah di berikan pada yang kuat, yang kuat akan dengan senang hati menerimanya dan hanya kan menindas yang lemah itu saja.

Salah seorang anak kelas berhenti melirik ke sekitar dan matanya kini terpaku seolah sudah mendapat incaran mangsanya.

“Hey... Kacamata, cepat buka pintunya!” lelaki yang merasa dipanggil kacamata seketika menciut dengan takut.

“Aku? Aku, tidak berani.... Jangan aku, kumohon! “ Pintanya dengan takut.

“CEPAT! “ bentaknya kali ini, lelaki berkacamata itu akhirnya pasrah dan berjalan dengan gemetar saat semua anak memelototinya.

Tap... tap... tap...

Murid itu berjalan membungkuk, pergi menuju pintu dan membuka kunci pintu dengan tangan gemetar. Matanya sudah terpejam dengan takut, tubuhnya menciut dengan tegang, berpikir mungkin kali ini sudah tamatlah riwayatnya.

Kriett...

Pintu terbuka membuat seketika seluruh pasang mata menoleh dengan tegang, serempak menatap tajam, ke arah pintu.

(...?!!)

“Tadaa...”

“Haa...?”

“Ada yang mau pizza?” Ujar seorang di balik pintu mengangkat dua kantong makanan cepat saji ditangannya. Dia adalah Aldric, salah satu murid dari kelas ini. Dia mengernyitkan wajahnya dengan ekspresi kebingungan melihat wajah tertekan seluruh anak di kelas.

Lelaki itu masih berdiri dengan bingung di ambang pintu sembari memegang dua kantong besar makanan cepat saji ditangannya, karena semua orang masih hanya diam dan menatapnya.

“Pyuh.... “

Seketika semua murid bersamaan bernafas dengan lega.

“Mengagetkan saja!”

“Hei, cepat masuk!” Ajak salah seorang murid, membuat Lelaki itu langsung berjalan masuk dan menaruh dua kantung makanan cepat saji itu di atas meja guru. Seketika semua anak kelas dengan senang langsung berbondong menyerbu makanan yang dibawa oleh Aldric, barusan.

“Kapan kau keluar? Kami tidak melihatmu?” tanya salah satu anak sembari melahap pizza yang ada di tangannya.

“Aku pergi saat kalian mendorong pak Arnold ke UKS, tadi.”

“Awalnya aku ingin memesan saja, tapi karena sekolah kita tidak memperbolehkan kurir makanan untuk masuk, jadi aku sendiri yang pergi untuk membelinya!” ungkap Aldric mengambil dua box pizza dan membawanya pergi.

Kini acara jam kosong mereka sudah tambah komplit. Menonton film di layar besar, dengan ditemani banyak pizza dan burger. Aldric melirik kelima gadis yang tampak seolah acuh, dan memilih memisahkan diri dari anak-anak kelas yang sedang asyik mengobrol sembari memakan makanan yang dibawakan oleh Aldric, tadi.

Bahkan anak-anak kelas ternyata sudah menyiapkan karpet susun untuk tidur siang dan bersantai. Mereka mengobrol sembari memakan camilan dan menonton film di layar proyektor, bersama-sama. Jadilah kelas seketika berubah menjadi tempat bermain dan bersantai dadakan.

“Hei, gadis-gadis. Ini untuk kalian!” Aldric berjalan menghampiri mereka sembari menyodorkan dua kotak pizza panas dan juga lima buah burger, pada mereka.

“Hng?!!”

“Eh...? Tidak usah, kami tidak bisa menerima itu!” Tolak Suzy, saat menengok, dan melihat Aldric sudah berada di samping mereka semua. Tadi Suzy sedang mengikir kuku-nya, sehingga sempat tidak menghiraukan Aldric yang berdiri dan menyapa mereka berlima.

“Memangnya kenapa? Kalian tidak suka makan pizza, kah!” bingung Aldric memiringkan kepalanya masih belum mau beranjak pergi, dari sana.

Liza menengok saat Suzy masih bingung menjawab, kemudian mengibas-ngibas uap panas yang terbang mengenai dirinya.

“Aku bisa merasakan asap panas mengepul dari makanan itu. Aku alergi makanan panas!” Ungkap Liza terus mengibas-ngibaskan asap yang mengepul ke arah dirinya, kemudian kembali fokus membaca buku di tangannya lalu mengernyit, karna tidak mengerti dengan rumus kimia dari buku yang sedang dibacanya.

Luna ikut menengok sembari menopang dagunya, melihat ke arah pizza yang di bawa oleh David.

“Hmm... Andai saja pizza itu berkuah, Aku lebih suka makanan yang berkuah!” Timpal Luna menatap makanan itu dengan sayang.

“Lain kali belikan makanan berkuah juga, ya! “ pintanya kini dengan senang

“Hmm... Baiklah! “ jawab Aldric menggaruk tengkuknya.

“Kalau bisa mi instan kuah rasa kaldu ayam, aku menyukai itu!!”

“Tentu!”

Kini Suzy sudah selesai berpikir, dari matanya dia terlihat begitu ingin dengan pizza yang di bawa oleh Aldric.

“Kalau aku... Apa bisa dibungkus saja? He he... Makanan itu terlalu enak untuk aku makan di sini? “ tanya Suzy dengan penuh harap.

Tentu saja bisa diketahui kalau Suzy pasti akan menangis jika memakan makanan itu disini, dia memang mudah menangis jika memakan makanan yang menurutnya itu enak. Dari aromanya saja sudah dapat tercium kalau pizza yang di bawa Aldric itu sangat enak jika masuk mulutnya.

Aldric tentu mengangguk, tapi bukankah pizza ini akan menjadi dingin jika harus menunggu sampai bel pulang sekolah?

“Aku lebih suka daun kemangi. Pizza kau itu tak seenak dan seharum daun kemangi ku!” Ujar Yoona sembari mengambil sedikit unjung daun kemanginya, kemudian melahap pohon kemangi itu dari ujungnya, hingga tinggal tersisa setengah batangnya saja, dan terlihat ekspresi puas dari wajahnya.

Aldric melihatnya dengan aneh, tapi Yoona terlihat menyukainya, jadi dia mengabaikannya saja. Kemudian menengok ke arah Bella saat gadis itu berceloteh, dengan mulut yang penuh dengan cabai.

“Kalau aku sudah bawa banyak persediaan cabai, untuk camilan. Kau boleh minta satu kalau kau mau!” ucap Bella sembari menyodorkan sekotak penuh bekal makanan yang berisi cabai kemudian mengambil beberapa dan memakannya.

Seketika Aldric terbengong, otaknya serasa kosong. Kelima gadis ini mampu membuatnya membatu, di tempat.

“Apa mungkin setelah datang ke dunia manusia, selera makanan kalian jadi aneh?” Heran Aldric dengan polos, tanpa sadar seketika sudah membuat kelima gadis itu menengok ke arahnya dengan tatapan tajam.

“Apa maksudmu!” Tanya mereka bersamaan seketika menengok melihat ke arah Aldric dengan terkejut.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Secret Of The Girls: Bab Yoona (Menyegel Kekuatan Suci)   (KOSONG)

    Saat ini seorang gadis berlari tertatih sembari memegangi perutnya yang berisi anaknya yang baru berumur seminggu. Air mata deras mengalir dari matanya saat ia melihat tangannya yang perlahan menerawang dan hampir menghilang. Ia melihat ke sekeliling mencoba meminta bantuan, tapi tak ada yang bisa melihatnya, tubuhnya mulai lemah dan ia tak punya tenaga lagi sampai tubuhnya ambruk ke tanah. Dilihatnya samar-samar lelaki menggunakan topi dan baju yang tertutup menghampirinya, sampai akhirnya matanya benar-benar berat dan gadis itu pun kehilangan kesadarannya. ... Suzy mengelap meja resepsionis dan merapihkan barang, Liza dan Bella di kebun belakang menyiram tanaman dan memberikan pupuk, sementara Yoona memasak makan siang untuk semuanya. Setelah Lune menikah dan meninggalkan hotel, mereka berempat memilih fokus mengurus hotel dan kebun kecil mereka. Suzy yang sedang merapihkan meja teralihkan saat mendengar suara telepon berdering, gadis itu segera mengangkat telepon dan matanya melot

  • Secret Of The Girls: Bab Yoona (Menyegel Kekuatan Suci)   (KOSONG)

    Hari ini giliran Liza yang berjaga, sementara Suzy pergi ke kebun untuk menyirami tanaman. Liza duduk termenung melihat keluar dari balik pintu kaca, suasana benar-benar sepi karena para tamu pun sudah cek out sejak tadi pagi. Tring... Suara lonceng di pintu berbunyi membuat Liza segera tersenyum dan berdiri. Seseorang masuk dengan membawa tas koper, wajahnya tertutup topi berbentuk seperti topi koboy dan baju musim dingin berwarna hitam. Wajahnya sama sekali tidak terlihat dan ia berjalan menghampiri Liza. "Apa bisa pesan satu kamar?" Liza menatap orang itu dari atas ke bawah, matanya memicing melihatnya dengan curiga, namun ia segera mengambil pulpen dan membuka buku catatan hotel. "Tentu ada, tuan. Anda ingin kamar seperti apa?" Lelaki itu mengetuk-ngetuk meja dengan telunjuknya sembari berpikir. "Aku ingin kamar lantai 2 dengan jendela menghadap gunung." Liza mengangguk dan memilihkan kamar. "Kalau begitu bisa saya minta nama dan kartu identitas?" Lelaki itu terlihat kikuk da

  • Secret Of The Girls: Bab Yoona (Menyegel Kekuatan Suci)   (KOSONG)

    Saat ini cuaca sangat buruk, hujan yang deras di tambah mobil mereka yang mogok membuat mereka harus menepi dan menunggu di tengah hujan sampai layanan bengkel datang. "Sudah hampir satu jam kita di sini, apa mereka sungguh akan datang?" ucap wanita di samping lelaki yang duduk di kursi kemudi. "Tunggulah sebentar lagi sayang, saat orang bengkel datang aku akan menelepon taksi untuk menjemput kita." lelaki itu mencoba menenangkan istrinya yang terus mengoceh, sementara putranya di belakang merasa bosan dan mulai memainkan kaca mobil, menaik turunkan kaca sehingga air hujan masuk, tapi anak itu justru tertawa saat air hujan terkena wajahnya. "William, berhenti bermain-main dan duduk dengan tenang, kau membuat kursi mobil kita basah!" omel wanita itu dengan kesal, William tidak suka dimarahi segaja membuka kaca mobil sekali lagi untuk yang terakhir dan ingin segera menutupnya. Tapi sial, sebelum anak itu sempat menutupnya sebuah batu melayang dari luar dan masuk ke dalam mobil mengena

  • Secret Of The Girls: Bab Yoona (Menyegel Kekuatan Suci)   (KOSONG)

    "Portalnya sudah terbuka." Mereka melajukan mobil masuk ke dalam portal. Bella yang membuka portal membiarkan mereka masuk lebih dulu, sebelum ikut masuk wajahnya menoleh ke belakang mengingat semua hal yang mereka lalui di sini. Tapi semuanya sudah berlalu, kehidupan mereka yang baru akan segera dimulai. Prancis, sebagai negara terbesar di eropa, banyak pilihan kota untuk di tinggali. Saat ini mereka tinggal di kota Alsace. Kota yang tenang dan cantik, sangat cocok untuk memulai hidup baru, apalagi kota ini terkenal sebagai salah satu kota penghasil anggur terbaik di prancis. Suara lonceng berbunyi membuat Suzy menoleh dan tersenyum di depan meja resepsionis. "Bienvenue à l'hôtel Golden Moon..." Hujan di luar deras, membawa masuk sepasang suami istri yang sudah dalam kondisi basah kuyup terkena hujan. "Je veux réserver une chambre!" sang istri mengangkat jari telunjuk memesan satu kamar untuk mereka menginap malam ini. "Très bien, attends une minute !" Suzy tersenyum berbalik

  • Secret Of The Girls: Bab Yoona (Menyegel Kekuatan Suci)   (KOSONG)

    Derrick merasakan sesuatu, ia melirik tangannya yang mulai mengurai dan berubah menjadi kupu-kupu hitam yang terbang dan menghilang di langit. “Yoona!” panggil Derrick yang membuat Yoona menengok ke arahnya. Mata Yoona melotot, ia segera terkejut saat melihat apa yang terjadi pada Derrick. Yoona melihat ke atas langit, sinar emas rembulan yang perlahan memudar bersamaan dengan tubuh Derrick yang terus mengurai. Yoona menghampiri Derrick dan menyentuh wajahnya. Gadis itu menangis. “Sudah kuduga akan begini....” Derrick menghapus air mata Yoona menggunakan sebelah tangannya yang masih utuh. “Anak bodoh! Aku mengirim prajurit untuk melindungimu kau malah lari.” Yoona mengernyitkan dahi, kemudian ia teringat dengan kejadian seseorang yang mengejarnya di hutan. Jadi itu semua ulah Derrick? Derrick melirik ke arah Nataly dan Andrew. “Maaf jika sudah membantai desa kalian, aku benar-benar panik karena bulan darah emas akan segera terjadi, jadi aku membunuh semua manusia penyihir

  • Secret Of The Girls: Bab Yoona (Menyegel Kekuatan Suci)   ( KOSONG )

    Derrick berjalan tertatih memegangi satu tangannya yang kini sudah menghitam, mereka semua berjalan menyusuri jalan setapak mengikuti Andrew dan dan Nataly yang mencari jejak dengan mengikuti bau Yoona. “Ke arah sana!” Nataly menunjuk membuat mereka berbelok mengikuti arahan merek berdua. Kastil kerajaan Eranos. “LAVINCI SIALAN. PENIPU!” Yoona Berteriak marah, tidak henti-hentinya melontarkan sumpah serapah pada lelaki itu. Sementara Lavinci justru bersenandung senang mendengarnya, kemarahan dan kesedihan Yoona membuatnya semakin tertarik dan senang. “Aku tidak pernah terpikir efeknya akan sebagus ini. Sampai aku mencobanya pada serigala liar di hutan, kekuatannya berubah dua kali lipat dan tanpa ampun menyerang vampir yang dilihatnya. Kemudian saat suasana panas terjadi di antara ras serigala dan vampir, aku membuat rumor bahwa itu adalah racun were Wolf buatan bangsa serigala untuk menyerang bangsa vampir, seketika keduanya langsung saling menatap tajam dan menusuk.” Ucap Lav

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status