Share

Kematian yang Dipilih Alvare

Grenada sama sekali tidak main-main dengan apa yang diminta. Ia yakin sangat menginginkan hal tersebut sampai-sampai melawan takdir yang seharusnya terjadi sampai saat ini. Ia menerima uluran tangan kegelapan dan menjalani hari-hari memupuk rasa dendam yang sangat. Ia harus membayarnya. Tidak akan membiarkan kesempatan tersebut hilang begitu saja.

Alvare menyugar rambutnya dengan tangan kanan. Ia mundur dan bersandar di dinding. “Aku mencintaimu, Amour.” Dilihatnya Grenada sama sekali tidak bergeming dengan pengakuannya. Tatapan gadis itu masih dingin. Seperti hatinya tak pernah ada. “Sejak dulu,” tambah Alvare.

Grenada tertawa terbahak-bahak. Ia benar-benar tidak percaya dengan apa yang dikatakan Alvare. Semua yang keluar dari mulut pemuda itu hanya omong kosong belaka.

“Cinta?” Grenada tertawa lagi. “Kamu yakin kalau aku akan percaya dengan hal tersebut setelah semua hal yang terjadi?” tanya gadis itu sambil mena

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status