Share

Ternyata kamu janda?

Auteur: Liza zarina
last update Dernière mise à jour: 2025-09-27 00:09:55

Velo merasa rancu dengan ucapannya sendiri. Dia mengulum bibir, wajahnya memerah menahan malu di hadapan Reina. Ia tersenyum tipis, lalu menggeleng sambil tertawa kecil.

“Hanya bercanda. Bagaimana? Lucu, kan?” katanya, meski ia sendiri tidak yakin dengan ucapannya.

Reina hanya bisa tertawa sumbang, sekedar menghargai atasannya yang tampak canggung. “Ha? Ha-ha-ha.” Ia segera memalingkan wajah ke arah jendela, enggan memperpanjang suasana kikuk itu.

Setelah itu, tak ada lagi percakapan. Mobil meluncur dalam keheningan hingga akhirnya tiba di sebuah restoran bintang lima. Begitu kendaraan berhenti, Velo bergegas turun. Ia berniat membukakan pintu untuk Reina, tapi wanita itu sudah lebih dulu bergerak cepat, tak memahami maksud sang CEO.

Velo lalu mengulurkan tangannya, memberi isyarat. “Ayo, masuk.”

Reina tertegun sesaat, menatap tangan Velo yang terulur ke arahnya. Tampak keberatan jika harus bergandengan tangan dengan pria itu. Dia mempertegas keberatannya, mengangguk kecil sembari ter
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Sehangat Dekapan Janda Muda   Tidur Bersama

    “Jangan! Kumohon, jangan lakukan itu.” Reina memohon sambil menangis, kepalanya menggeleng kuat, air mata jatuh membasahi pipi.“Aku tidak bisa menunggu lagi, Rein.” Alvano merendahkan wajahnya hingga dahi mereka saling menempel. Tatapan sendu Reina sempat membuatnya goyah, tapi kenyataan bahwa wanita itu tidak mencintainya membuat hati Alvano perih. Hasrat untuk memiliki Reina, dengan cara apa pun, semakin membakar dirinya.“Kak, ingatlah! Aku ini adik temanmu,” ucap Reina dengan suara bergetar, berusaha menyadarkan Alvano. Tatapan pria itu yang begitu intens membuatnya berdesir sekaligus takut. “Lepaskan aku, Kak. Kumohon….” Ia terus mengiba, menggantungkan harapan pada sisa belas kasih di hati Alvano.Alvano gusar dengan caranya sendiri. Meskipun sangat ingin memiliki, tetapi haruskah memaksa? Dia takut, setelah ini kebencian tumbuh semakin dalam. Alvano mendesah pelan, melepaskan Reina dan menarik selimut untuk menutupi tubuh polos wanita itu. “Maaf aku membuatmu takut.” Alvano

  • Sehangat Dekapan Janda Muda   Aku menagih janji

    Cukup lama Reina berdiri di dekat jendela, hanya berani mengamati dari jauh tanpa mendekat. Di luar sana tidak terlihat apa pun. Suasana begitu senyap, bahkan suara angin pun nyaris tak terdengar. Meski begitu, rasa waswas membuatnya enggan memastikan, takut ada sesuatu yang bersembunyi dalam gelap.Ia melirik ponsel, tak ada notifikasi penting, hanya layar kosong yang membuatnya makin resah. Reina menarik nafas panjang, berusaha menenangkan hati yang sejak tadi berdebar. Dengan cepat ia menyalakan lampu kamar, membiarkan terangnya menembus hingga keluar jendela.“Mungkin cuma kucing …,” gumamnya pelan mencoba meyakinkan diri. Kalau benar ada orang berniat jahat, mestinya sudah muncul atau menimbulkan suara aneh lagi.Namun pikirannya tetap gelisah. “Aku memang terlalu curigaan gara-gara Kak Al sering masuk tanpa sepengetahuanku.”Reina mematikan lampu utama, menyisakan cahaya kuning redup yang membuat kamar terasa hangat sekaligus sunyi. Rasa was was karena suara aneh tadi perlahan

  • Sehangat Dekapan Janda Muda   Pertunangan Alea dan Alvano

    MC mulai membacakan serangkaian acara. Saatnya Alvano mendekat pada Alea, mencium gadis itu, lalu menjemputnya untuk dipasangkan cincin. Namun, meski namanya sudah dipanggil beberapa kali, Alvano tetap bergeming.Pandangannya terpaku pada satu titik, pada Reina. Tatapan setajam elang mengunci gerak-gerik wanita itu, seolah siap mencabik siapa pun yang mendekat. Api cemburu berkobar saat dilihatnya Reina dan Velo bercakap akrab, bahkan tertawa bersama. Terlalu dekat, terlalu intim di matanya.“Alvano?” panggil MC sekali lagi. Seketika, semua tatapan tamu undangan beralih pada pria itu.Alea berusaha tersenyum, meski jelas terlihat dipaksakan. Hatinya terasa perih, merasa dipermalukan di depan begitu banyak orang. Sebagian dirinya ingin segera berlari meninggalkan tempat itu, namun sisi lain menolak kehilangan kesempatan berharga menjadi tunangan Alvano, pria dambaan semua wanita.Reina yang sedang asyik mengobrol dengan Velo, sedikit terganggu saat mc berulang kali memanggil nama Alva

  • Sehangat Dekapan Janda Muda   Ternyata kamu anak angkat

    Velo sama sekali tidak menyangka, wanita yang diam-diam disukainya ternyata adik kandung dari musuh bisnisnya sendiri. Sebuah kebetulan yang membuatnya canggung, apalagi mengingat tatapan tajam dan sikap dingin yang sempat ia tunjukkan di awal. Ia tahu, Arka tidak akan mudah menyukainya, apalagi terlalu banyak kesalahan dan persaingan di antara mereka. Namun satu hal pasti, Velo tidak akan berhenti berusaha.Dengan penuh percaya diri, Velo mengulurkan tangan. Arka hanya menatap dingin, berpura-pura tidak melihat uluran itu. Sekejap suasana menegang.Tak kehilangan akal, Velo langsung meraih tangan Arka dan menggenggamnya erat, senyumnya semakin lebar.“Hai, kakak ipar,” ucapnya, kali ini lebih menekankan kata-kata itu.Reina terperangah melihat sikap tak acuh kakaknya. Sejak kecil, Arka jarang sekali bersikap dingin kepada siapa pun, apalagi sampai menolak jabat tangan. Hatinya bertanya-tanya, pasti ada sesuatu antara Velo dan Arka, hal besar yang selama ini tidak ia ketahui.“Kamu m

  • Sehangat Dekapan Janda Muda   Halo, Kakak ipar!

    Reina berdiri di depan cermin, menatap pantulan dirinya. Wajah datar itu sulit sekali melukiskan senyum. Kehadiran Kinar dan Bimo semalam masih menyisakan emosi bercampur aduk di dalam batinnya. Sekuat apa pun ia berusaha melupakan, kebahagiaan mereka tetap saja membuatnya terluka.Kepalanya tertunduk, hampir saja tangannya terulur mengusap wajah yang dipenuhi riasan. Reina hanya bisa menghela nafas kasar, tertawa hambar demi menutup luka yang kembali dicambuk oleh rasa cemburu.‘Kenapa mereka harus bahagia setelah menghancurkan hidupku? Kenapa mereka selalu datang setiap kali aku mencoba menata ulang hidupku? Tuhan, apa aku tidak boleh bahagia?’ ratapnya dalam hati.Tidak mudah baginya menghapus Bimo sepenuhnya. Pria pertama yang membuatnya jatuh cinta itu pula yang menorehkan luka sedalam ini. Tanpa terasa air mata menitik. Mengapa hanya dirinya yang harus menahan pedih dari perpisahan ini?‘Aku harus membalas mereka dengan cara yang sama,’ tekadnya, jemarinya terkepal hingga memera

  • Sehangat Dekapan Janda Muda   Ternyata kamu janda?

    Velo merasa rancu dengan ucapannya sendiri. Dia mengulum bibir, wajahnya memerah menahan malu di hadapan Reina. Ia tersenyum tipis, lalu menggeleng sambil tertawa kecil.“Hanya bercanda. Bagaimana? Lucu, kan?” katanya, meski ia sendiri tidak yakin dengan ucapannya.Reina hanya bisa tertawa sumbang, sekedar menghargai atasannya yang tampak canggung. “Ha? Ha-ha-ha.” Ia segera memalingkan wajah ke arah jendela, enggan memperpanjang suasana kikuk itu.Setelah itu, tak ada lagi percakapan. Mobil meluncur dalam keheningan hingga akhirnya tiba di sebuah restoran bintang lima. Begitu kendaraan berhenti, Velo bergegas turun. Ia berniat membukakan pintu untuk Reina, tapi wanita itu sudah lebih dulu bergerak cepat, tak memahami maksud sang CEO.Velo lalu mengulurkan tangannya, memberi isyarat. “Ayo, masuk.”Reina tertegun sesaat, menatap tangan Velo yang terulur ke arahnya. Tampak keberatan jika harus bergandengan tangan dengan pria itu. Dia mempertegas keberatannya, mengangguk kecil sembari ter

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status