Short
Selamat Tinggal, Haris Gunawan

Selamat Tinggal, Haris Gunawan

By:  JacinthaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
9Chapters
4.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Aku meninggal di bawah bianglala tempat Haris Gunawan dan Lea Linata berselingkuh. Satu tubuh, dua nyawa melayang. Mereka berkata itu sudah takdirku, aku pantas mengalaminya. Lea merencanakan segalanya, memanipulasi Haris untuk membedah perutku dan mengambil anakku untuknya, lalu mencuri ponselku untuk memfitnahku berselingkuh, sehingga Haris tidak akan mencariku lagi. Haris kemudian mengetahui bahwa mayat yang dibedahnya itu adalah aku, dan anaknya sendiri telah dia serahkan kepada Lea. Tak ada tulang belulang yang tersisa. Dia bilang anak itu telah berbuat baik dan akan diberkahi, dan dia sangat menyesal. Namun, dia malah memutuskan untuk menikahi Lea. Saat resepsi pernikahan mereka, dia mengungkapkan semua kejahatan Lea dan melompat dari gedung bersamanya. Lea mati di tempat, tetapi Haris hidup dalam keadaan vegetatif seumur hidup.

View More

Chapter 1

Bab 1

Hari ini, tanggal 20 Mei, aku mati di tempat aku dan Haris dulu membuat janji cinta, kepalaku terhantam kabin bianglala.

Aku dan anakku meninggal bersama.

Sementara itu, suamiku, Haris, sedang asyik berpelukan dan berciuman dengan Lea di dalam kabin itu.

"Pak Haris, kalau aku nggak banyak bergerak, apa dia ...."

Aku melayang di udara, melihat Lea melekat erat dalam pelukan Haris, sepertinya sangat menyesal.

Aku berbisik di telinganya terus-menerus, "Ini semua karena kamu. Karena kamu terus bergerak, kabin bianglala jatuh. Kalau bukan karena kamu, aku nggak mungkin mati!"

Sayangnya, dia nggak bisa mendengarku.

"Bukan salahmu, Lea. Dia memang bernasib buruk. Kalau bukan kita, pasti ada orang lain yang duduk di kabin itu, dan dia tetap akan mati."

Haris memeluk Lea erat-erat, seolah-olah takut aku tiba-tiba hidup kembali dan menakuti mereka.

"Pak Haris, aku takut."

"Jangan lihat. Ayo kita pergi dari sini."

Haris menggendong Lea dan menekan kepala gadis itu ke dadanya.

Namun, Lea masih sempat menoleh ke tubuhku yang tak lagi berkepala, dan di ujung bibirnya tersirat senyum samar.

Pekerjaan Haris sangat unik. Dia adalah seorang petugas pemulasaran jenazah di rumah duka, sementara Lea adalah magang baru yang akan lulus pada bulan Juni.

Lea masih muda dan menarik, dan Haris mengatakan bahwa gadis itu sering menanyakan hal-hal yang menurut orang lain mungkin terlihat bodoh.

"Magang baru ini sangat bodoh. Pekerjaanku ini membutuhkan orang yang cerdas dan teliti. Kalau nggak, bagaimana kita bisa memenuhi kepercayaan terakhir mereka?"

Awalnya, Haris selalu mengeluh tentang kebodohan dan kecerobohan Lea. Menurutnya, gadis itu tidak cocok untuk pekerjaan itu.

Namun, keluhannya lama-kelamaan terdengar penuh kasih sayang.

"Lea lagi-lagi melakukan hal bodoh hari ini. Untung ada aku yang membantunya."

"Kalau nggak ada aku, dia harus bagaimana?"

Mungkin menyadari ada yang salah dengan ucapannya, Haris buru-buru melihat ekspresiku.

Sebenarnya aku sudah tahu sejak lama bahwa dia berselingkuh, jadi ekspresiku saat itu tidak aneh.

Justru Lea yang memberitahuku. Setelah mereka berhubungan, dia langsung mengirimiku foto.

"Bu, Pak Haris bilang kamu itu wanita mandul yang nggak bisa punya anak. Dia sudah nggak mencintaimu. Pergilah kalau tahu diri."

Melihat tubuh mereka yang saling berpelukan erat, aku tidak bisa lagi memastikan apakah perkataan Lea hanya bualannya untuk membuatku pergi.

"Apa jadi selingkuhan itu membanggakan?"

Dengan tangan gemetar, aku hanya bisa mengetik beberapa kata. Benakku kosong, tidak tahu harus bertanya apa.

Pada akhirnya, bukankah ini kesalahan Haris?

"Yang nggak dicintai itu yang disebut selingkuhan, Bu. Kamu sudah tua, nggak bisa mengikuti perkembangan zaman."

Aku terjebak oleh ucapan Lea yang menyebutku 'wanita mandul yang nggak bisa punya anak.' Aku pikir, mungkin karena itu Haris selingkuh.

Saat itu aku berpikir, mungkin kalau punya anak, semuanya akan berbeda.

Kami sudah bersama-sama selama 10 tahun, menikah 8 tahun. Karena satu saluran tuba falopiku tersumbat, aku belum bisa hamil.

Kami berdua sangat ingin punya anak. Kami bahkan sudah menyiapkan kamar bayi dan tempat tidur bayi.

Sejak itu, aku diam-diam minum obat tradisional selama berbulan-bulan, berharap bisa memberinya kejutan.

Obat itu pahit dan berbau tidak sedap. Aku harus menutup hidung saat meminumnya teguk demi teguk, seolah-olah dengan begitu, aku bisa segera hamil.

Tuhan tidak mengabaikan usahaku. Saat menyadari sudah tiga bulan tidak datang bulan, aku pun diam-diam melakukan tes.

Saat melihat dua garis di alat tes kehamilan, aku berteriak dan menangis sendirian di kamar mandi.

Akhirnya aku akan jadi seorang ibu!

Namun, anakku tidak pernah punya kesempatan untuk melihat dunia ini.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
lia latifah
sudah selesai
2025-05-22 17:04:12
0
user avatar
lisa lisa
Rasain! Tukang selingkuh emang PANTAS hidup menderita sampai tua dan mati menyedihkan!!! Langsung mati itu terlalu bagus!!!
2025-01-04 19:41:07
0
9 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status