Short
Kebahagiaan yang Pernah Kusimpan

Kebahagiaan yang Pernah Kusimpan

By:  ZoroCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
18Chapters
10views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Gosip paling menghebohkan tahun ini di Universitas Jido adalah video malam pertama Arlena yang diunggah ke grup kampus. Video itu direkam di suite presiden sebuah hotel bintang lima. Arlena tampak tanpa sehelai benang pun, ditekan oleh seorang pria yang jauh lebih tinggi darinya di depan jendela besar... Suara desahan dan hentakan terus menggema tanpa henti...

View More

Chapter 1

Bab 1

Gosip paling menghebohkan tahun ini di Universitas Jido jurusan seni adalah video malam pertama Arlena yang diunggah ke grup kampus.

Video itu direkam di suite presiden sebuah hotel bintang lima.

Arlena tampak tanpa sehelai benang pun, ditekan oleh seorang pria yang jauh lebih tinggi darinya di depan jendela besar... Suara desahan dan hentakan terus menggema tanpa henti...

Setelah selesai, pria itu berbisik di telinganya. "Patuh sekali kamu."

Kalimat itu seperti bom yang sangat kuat, memicu gelombang kehebohan di grup.

[Suara ini... jangan-jangan Declan, ya?]

[Arlena memang pandai sekali memainkan situasi. Dia bisa-bisanya menjalin kedekatan dengan dewan direksi sekolah kita. Pantas saja orang-orang yang dulu suka merundungnya sekarang tak berani macam-macam lagi.]

[Selama ini aku selalu mengira Arlena adalah wanita baik-baik. Ternyata dia licik juga. Memang pantas jadi anak dari seorang perebut suami orang.]

Ketika berita itu sampai ke telinga Arlena, dia sedang merajut syal untuk Declan di asrama.

Teman sekamarnya memutar video dengan volume maksimal, dengan senyum mengejek mereka mengedarkan ponsel, sengaja memanjangkan suara. "Arlena, jeritanmu terdengar sangat terlatih. Apa kamu sering berlatih, ya?"

Terdengar tawa riuh, wajah Arlena memucat, mematung di tempat. Syal yang setengah dirajut di tangannya tiba-tiba terlepas, dia bangkit dan lari keluar.

Dia terhuyung-huyung berlari ke kantor Declan, ingin menanyakan apa yang sebenarnya terjadi dengan video itu.

Namun, baru saja tiba di depan pintu, suara ejekan dari dalam langsung terdengar.

"Declan, kamu benar-benar tidak meninggalkan sedikit pun belas kasihan untuk Arlena. Kamu sengaja mengambil wajahnya dengan begitu jelas, sampai-sampai dia tak punya ruang untuk menjelaskan."

Mendengar itu, kepala Arlena seakan meledak. Sensasi dingin menjalar cepat ke seluruh tubuhnya.

"Itu memang salah dia sendiri karena mengganggu wanita yang paling Declan cintai. Jadi pantas saja kalau dia mendapat balasannya."

"Kasihan Declan. Dia bukan hanya harus mencari orang untuk menyebarkan rumor bahwa ibu Arlena adalah perebut suami orang, tapi juga harus pura-pura menjadi penyelamat yang membela Arlena dari para perundung, sambil terus berpura-pura penuh kasih sayang di hadapannya."

"Oh ya, Declan, kapan kamu berencana memberitahunya kebenarannya? Kalau gadis itu tahu bahwa pria yang sudah lama dia sukai ternyata adalah calon kakak iparnya sendiri, dia bisa-bisa menangis sampai pingsan di tempat, hahaha..."

Declan duduk di sofa, santai sambil memegang sebatang rokok. Dia mengetuk ujungnya di asbak, sementara ekspresinya sulit ditebak.

Sahabat di sampingnya melihat dia terdiam, lalu buru-buru bertanya, "Kamu merasa kasihan padanya? Padahal dulu dia berusaha sekuat tenaga agar Callista diasingkan ke luar negeri selama dua tahun penuh. Dia membuat Callista hidup susah di sana, sampai tidak bisa makan dan berpakaian layak. Kita tidak bisa membiarkannya begitu saja!"

Mendengar nama Callista, Declan akhirnya bereaksi.

Dia mematikan rokoknya, dengan santai berkata, "Tunggu Callista pulang."

"Hari itu kebetulan adalah hari jadi yang sudah lama dinantikan Arlena. Aku berencana memberinya kejutan agar dia mau mengembalikan semua utangnya pada Callista."

Napas Arlena tercekat. Di balik kabut asap, pandangannya menangkap wajah dingin Declan. Hatinya seolah terbelah dua, sakitnya menyesak hingga dunia di sekelilingnya terasa gelap.

Ternyata rumor-rumor yang mencoreng nama ibunya semua disebarkan oleh Declan!

Declan mendekatiku, melindungiku, hanya untuk membalas dendam.

Orang yang benar-benar dia cintai adalah adik tirinya, Callista Montel.

Arlena tak sanggup mendengarnya lagi. Dia berbalik dan pergi dengan tergesa.

Namun, sebelum sempat melangkah lebih jauh, beberapa wanita menghadangnya.

"Jadi ini orangnya? Bintang dari video pendek itu!"

"Baru saja keluar dari kantor. Apa dia begitu terburu-buru datang lagi untuk menyerahkan diri?"

Wajah Arlena pucat pasi. Dia mencoba melarikan diri, tetapi beberapa orang mendorongnya dan menghempaskannya begitu saja. Saat itu, suara dingin Declan datang dari belakang.

"Berani menyentuh Arlena di depan mataku? Kalian tidak takut mati?"

Declan, entah sejak kapan sudah meninggalkan kantor, kini melangkah mendekat dengan tubuh tinggi dan tegap.

Beberapa gadis yang melihat sosoknya langsung membubarkan diri, seperti kawanan burung yang terusik.

Declan melangkah mendekat, mengangkat tangan untuk merapikan rambut Arlena yang berantakan karena berlari. Dia membungkuk, menatap wajahnya dengan lembut. Jemarinya menyentuh pipi Arlena, mengusapnya perlahan.

"Sudah kubilang, kalau ada yang mengganggumu lagi cukup sebut namaku."

Aroma tembakau yang familier menyeruak ke hidungnya, membuat mata Arlena terasa perih.

Sosok Declan di depannya seakan bertumpang tindih dengan bayangan-bayangan masa lalu, sosok-sosok yang tak terhitung jumlahnya pernah berdiri di hadapannya, melindunginya.

Semua itu terasa seperti mimpi lama yang perlahan terulang kembali.

Dulu, saat ibunya mengakhiri hidupnya, ayahnya justru kembali menjalin hubungan dengan cinta pertamanya. Sejak saat itu, dia hidup seperti yatim piatu, bahkan lebih menyedihkan dari itu.

Tak lama kemudian, sekolah mulai dipenuhi gosip bahwa ibunya adalah perebut suami orang, sementara gadis bernama Callista diklaim sebagai putri sah dari Keluarga Montel.

Sebagai anak dari seorang perebut suami orang, dia tentu tak bisa lepas dari nasib sebagai korban perundungan.

Declan yang menolongnya keluar dari kesulitan.

Dengan posisinya sebagai anggota dewan direksi, Declan dengan mudah menciptakan ruang yang aman dan hangat untuknya.

Kemarin adalah hari ulang tahun Declan. Setelah mabuk, mereka akhirnya terlibat dalam hubungan intim. Pria itu menanggalkan kesan anggun dan terhormatnya, lalu menindihnya dengan penuh hasrat di depan jendela kaca tanpa tirai, menikmati setiap getaran tubuhnya yang dipenuhi kegugupan.

Bersama Declan, Arlena merasa seperti burung yang telah lama mengembara dan akhirnya menemukan tempat pulangnya.

Namun, dia tidak menyadari bahwa di balik sarang itu tersembunyi perhitungan demi perhitungan.

Arlena sempat kehilangan fokus sejenak.

Ketika dia sadar kembali, dia sudah dibawa Declan keluar dari gedung kantor, dan duduk di kursi penumpang di mobilnya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
18 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status