Seseorang bisa sekaya apa? Suamiku sangat kaya, orang-orang menjulukinya Bayang Kota, karena hampir separuh properti di Kota Bara adalah miliknya. Selama lima tahun menikah, setiap dia pergi menemani cinta pertamanya, dia akan memberikan sebuah rumah padaku. Setelah aku memiliki 99 rumah, suamiku menyadari bahwa aku berubah. Aku tidak menangis dan mengeluh, bahkan tidak memohon padanya untuk menemaniku. Aku memilih sebuah vila terbaik di Kota Bara, lalu menyiapkan surat pengalihan properti dan memintanya untuk menandatangani surat itu. Setelah menandatangani surat pengalihan properti, suamiku mencoba untuk menghiburku. "Tunggu aku pulang, aku akan membawamu pergi melihat kembang api." Aku menyimpan surat itu dengan tenang sambil mengiakan. Namun, aku tidak memberitahunya bahwa surat yang ditandatangani kali ini adalah surat perceraian kami.
もっと見るDia pergi ke luar negeri.Lalu, kamu datang mencariku.Aku terkekeh. "Josh, kamu mencariku karena dia nggak akan kembali lagi?"Josh segera menggelengkan kepalanya. "Tentu saja bukan, karena aku menyukaimu!""Aku mengatakan semua itu padanya karena aku menyukaimu, aku nggak ingin menyakitimu lagi ....""Lusi ... aku menyukaimu ... aku mencintaimu ...."Ungkapan cinta memang terdengar manis.Kalau dia mengungkapkan hal seperti ini beberapa waktu yang lalu, bahkan ketika dia sudah menyakitiku sebanyak 99 kali, aku mungkin akan memaafkannya.Namun sekarang, aku sudah memaafkannya sebanyak 100 kali dan dia tidak memiliki kesempatan lagi.Memangnya kenapa kalau ucapannya tulus?Aku sudah memberinya 100 kesempatan."Tapi, aku nggak butuh cintamu lagi, Josh.""Hanya karena kamu mencintaiku, aku harus membalas cintaimu?"Josh meneteskan air mata.Hari ini, aku melihat banyak sisi baru Josh.Pertama kali melihatnya terpuruk, pertama kali melihatnya menangis.Namun, semua tindakannya membuatku m
"Tapi, aku merasa dia melakukan semua ini karena kamu suka, makanya aku tetap membawamu datang."Ariel menjelaskan panjang lebar.Aku mengetahui bahwa dia peduli padaku.Mungkin cinta pada pandangan pertama atau percakapan singkat pada malam itu membuatnya tertarik padaku.Namun, ketika mengucapkan kalimat terakhir, dia menjadi agak gugup dan tidak berani menatapku.Aku merasa aku tidak perlu menyalahkannya.Dia tidak melakukan kesalahan apa pun.Dia hanya cemburu.Setelah dilema untuk cukup lama, Ariel mengangkat kepalanya dan matanya berkaca-kaca.Dipadukan dengan wajahnya yang lembut, air matanya tampak sangat menyedihkan."Pasti dia yang memakai kostum kelinci itu. Kalau kamu mencarinya sekarang, masih sempat."Tatapanku membuat sekujur tubuhnya gemetaran.Dia menyuruhku pergi dengan tegas.Namun, dari lubuk hati terdalamnya, dia tidak berharap aku pergi.Aku pernah menceritakan kisahku dengan Josh, dia tahu aku adalah seseorang yang baru bercerai dan sedang mencari kebebasan.Namu
Bartender itu mengangkat bahu, lalu mengambil minum alkohol bernama Hidup itu dan menukarnya dengan segelas jus asam plum.Penyanyi sudah selesai menyanyikan lagu Tak Elok dan sedang menyanyikan lagu bahasa asing yang tidak pernah kudengar sebelumnya.Suaranya sangat merdu, aku mendengarnya bernyanyi untuk sangat lama.Ketika aku sedang menatap penyanyi itu, aku tidak menyadari bahwa bartender itu diam-diam memperhatikanku.Keesokan harinya, bartender itu tiba di penginapanku tepat waktu.Aku menanyakan bagaimana bisa dia mengetahui lokasi penginapanku, dia menjawab, "Orang-orang yang datang ke sini hanya akan menginap di sini."Terlihat jelas, mobil yang dia kendarai bukanlah mobil sewaan, melainkan mobil pribadinya.Aku memberikan upah yang cukup besar untuk menjadi pemandu wisataku dan memintanya untuk mengajakku bersenang-senang.Bartender itu agak kesal. "Bisakah kamu berhenti memanggilku bartender? Nama lengkapku Ariel Vinly."Aku refleks berkata, "Kedengarannya seperti nama pere
Akhirnya, setelah aku memindai pas naik dan melewati gerbang pemeriksaan keamanan, dia memanggilku."Lusi.""Kita nggak mungkin bersama lagi?"Aku tidak menghentikan langkahku.Ini adalah jawaban yang jelas untuknya.Perjalanan dari Kota Bara menuju Kota Tusam hanya memerlukan waktu tiga jam.Aku tidak pernah datang ke Kota Tusam.Cuacanya lebih dingin dari dugaanku.Bagaimanapun, sekarang masih bulan Agustus.Kota yang terletak di Utara cukup hangat.Aku bergegas menuju penginapan yang sudah kupesan sebelumya.Aku tidak memesan hotel mewah agar suasanya lebih ramai.Kota Tusam tidak mengecewakanku, pemilik penginapan bertanya padaku dengan ramah, "Kenapa jauh lebih lama dari waktu yang sudah kita sepakati? Apa kamu mengalami masalah?"Aku menggelengkan kepala sambil menjawab, "Sudah teratasi.""Baguslah kalau begitu. Kamu datang sendirian, kalau ada masalah, beri tahu Bibi!"Aku mengangguk dan berterima kasih atas keramahannya.Dia juga menanyakan apakah aku sudah makan, lalu merekome
"Sebaiknya kamu menemani Livy. Dia sudah menunggumu selama bertahun-tahun, sekarang kamu sudah seutuhnya menjadi miliknya.""Seharusnya kamu senang."Namun, Josh malah tertegun, dia mengabaikan soal Livy.Dia bertanya dengan kebingungan, "Cerai apaan? Kapan kita bercerai?"Aku menyerahkan akta cerai-ku pada Josh sambil menjawab, "Akta cerai-mu sudah kutaruh di vila pinggiran Barat."Dia mengambil akta cerai itu dan segera menggelengkan kepalanya.Wajahnya dipenuhi dengan ketidakpercayaan. "Bagaimana mungkin kita cerai ... aku nggak pernah bilang mau cerai denganmu!"Aku tiba-tiba tertawa.Tidak perlu dipaksakan, juga tidak perlu membuang-buang tenaga.Karena lelucon ini terlalu konyol."Kamu memang nggak katakan, tapi kamu melakukannya.""Pernikahan seperti ini, apa gunanya dipertahankan?"Namun, Josh menggelengkan kepalanya.Josh yang biasanya gagah seolah-olah berubah menjadi anak kecil yang hanya bisa menggelengkan kepala.Dia tiba-tiba meraih bahuku sambil berkata, "Nggak ... aku n
Aku mengira aku salah lihat, tetapi setelah aku memastikan, aku yakin bahwa Josh menghentikan mobilnya.Di jalan tol.Dia membuka pintu mobil dan berjalan ke arahku.Dia mengetuk jendela taksi sambil mengatakan sesuatu.Namun, taksi kedap suara, aku tidak dapat mendengarnya.Sopir agak kebingungan. "Nona, bagaimana kalau aku membuka jendelanya agar kalian bisa bicara?""Ini jalan tol, sangat berbahaya."Aku menggelengkan kepala sambil berkata, "Nggak usah, abaikan saja dia."Josh menggedor jendela mobil, tetapi aku sama sekali tidak melihatnya.Kekacauan ini berakhir setelah dia dibawa pergi oleh polisi lalu lintas.Saat ini, di tengah padatnya lalu lintas di jalan tol, aku memberanikan diri untuk melihatnya diseret pergi.Meskipun terhalang hujan, aku dapat melihat ekspresinya dengan jelas.Ternyata dia juga bisa mengkhawatirkanku.Namun, aku sudah memberimu kesempatan, Josh.Kamu yang tidak menghargainya.Kemacetan di jalan tol tidak berlangsung lama, arus lalu lintas kembali lancar.
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
コメント