Share

Chapter 14 : Pulih

Aku masih menatap wajah itu, begitu rupawan dengan raut tegas yang memudar. Entah untuk berapa lama aku terlelap dan saat aku membuka mata, wajah ini lah yang pertama kali kulihat. Mata kami bertemu dalam keheningan yang mencabik. Tak lama, tatapannya meredup dan teduh dengan senyum setipis kapas.

"Jangan paksakan dirimu untuk membuka mata," ujarnya.

"Apa saya sudah mati?" tanyaku spontan. "Melihat anda dan disentuh oleh anda, rasanya seperti saya sudah menyeberangi dunia yang sangat jauh."

"Kau tetap pada duniamu, hanya aku saja yang tak bisa beranjak darimu."

"Jadi...saya belum mati?"

Ia menggeleng lembut dan menatapku serius. "Kau akan segera pulih, jadi jangan khawatir."

Aku terdiam dan menatap sekeliling. Tak ada yang bisa kulihat melainkan dunia dengan warna putih tanpa benda apa pun layaknya ruang cahaya tanpa bayangan. Aku juga yakin kalau tubuhku terbaring di pangkuannya dalam keadaan melayang, tak ada gravitasi yang mengusikku.

"Apa ini tempat tinggal anda sekarang?"

"Aku ti
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status