Share

18. Pagi Berbeda

Weni terkejut saat ia terbangun dari tidurnya, bahkan tubuhnya dengan refleks beranjak dari kasur dan keluar dari rumahnya. Seluruh rumahnya sudah terlihat sangat gelap karena tak ada lampu yang menyala.

Dengan segera Weni menyalakan lampu rumahnya, tiap bagian dengan wajah yang masih linglung. Setelahnya ia terduduk di sofa ruang depan, mencoba menyadarkan diri sepenuhnya.

Ia menatap jam dinding yang berada tepat di atas televisi dengan sedikit menyipitkan matanya. “Baru jam empat sore?” gumam Weni saat melihat jarum pendeknya menunjuk angka 4.

Namun rasanya itu tidak seperti jam 4, apa yang dilihatnya terlihat seperti sudah sangat larut. Bahkan Weni tak mendengar keramaian orang atau suara orang-orang yang masih berkumpul.

Weni kembali berlari ke kamar dan mengambil ponselnya, berharap apa yang menjadi kecurigaannya bisa terjawab. “Apa?” seru Weni saat melihat layar ponselny

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status