Share

Chapter 132

Devian membalikkan tubuhnya. “Sudah 10 tahun berlalu. Devian bisa berdamai dengan keadaan. Devian senang bisa bekerja di perusahaan. Kakek tidak perlu mencemaskan hal itu.”

Pandu mendekat. Ia menatap cucu satu-satunya. “Jangan ke sini. Kakek yang akan menemui kamu di rumah.”

Devian mengangguk. “Jaga diri kakek baik-baik. Jangan menutup toko terlalu malam.”

Devian melangkah keluar. Berjalan ke arah mobilnya—namun ia menoleh ketika melihat seorang wanita yang tengah berlari. Wanita yang sedang dikejar oleh dua orang preman. Devian berbalik—ia mengejar mereka.

Benar saja—saat jalanan buntu. Para preman itu ingin memalak wanita tersebut. Wanita yang menutup kepalanya menggunakan topi itu terlihat gusar.

“Apa yang kalian inginkan?”

“Berikan kami uangmu dan kami akan pergi,” ucap preman berbadan besar.

“Aku saja tidak membawa uang, bagaimana bisa aku memberi kalian uang?” keluh wanita itu.

“Kalau begitu bersenang-senanglah dengan kami.” Para preman itu mulai mendekat. Mereka memegan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status