Share

Chapter 142

“Arlond.”

“Kenapa kau terlihat muram?” tanya Devian tepat di samping telinga Irene. Devian semakin mengeratkan pelukannya di pinggang Irene. Mencium leher Irene beberapa kali.

“Devian..” lirih Irene berusaha menghindar namun sialnya ia malah menikmati sentuhan yang diberikan Devian padanya.

“Aku merindukanmu.” Devian memutar balikkan tubuh Irene. Tangannya terangkat mengusap helaian rambut Irene ke belakang. “Aku sangat merindukanmu.”

Irene mendongak. “Kenapa?”

Devian tersenyum tipis. “Dirimu yang sekarang sangatlah berbeda dengan yang dulu.” Devian menunduk—menyamakan tingginya dengan Irene. “Tapi kau masih Irene, sama cantik dan menariknya seperti dulu.”

Irene tersenyum. Mendengar pujian terang-terangan dari Devian membuatnya tersanjung sekaligus penasaran. “Memangnya seperti apa aku yang dulu?”

Devian mengerutkan keningnya. “Galak dan tidak takut apapun.”

“Benarkah?” lalu kenapa dirinya menjadi seperti ini. Lemah, tidak punya keberanian untuk melawan orang tuanya. Juga, kena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status