Share

Ale for Alana

last update Huling Na-update: 2025-06-12 10:45:47

Zee masih terus berusaha untuk menekan Ale agar lelaki itu kembali ke pelukannya. Andai saja saat itu Ale tidak berjanji apa-apa padanya mungkin ia bisa sedikit berbesar hati merelakan laki-laki itu. Namun justru dengan sikapnya saat ini Ale terkesan sudah mempermainkan Zee. Menghancurkan hati dan melukai perasaannya.

Ale melirik arlojinya dan mengesahkan napas. Sudah lebih dari setengah jam Zee ada di sini dan belum ada tanda-tanda akan pergi. Sedangkan ia sudah harus memulai pekerjaannya.

“Zee, aku bukannya mau ngusir kamu. Tapi pekerjaanku lagi numpuk, bisa nggak kamu pulang dulu?”

“Jadi selain menghindari aku sekarang kamu juga udah berani ngusir aku?” Zee tetap tidak terima dan tambah meradang.

”Bukan begitu, Zee, bukan maksudku mengusir kamu, tapi pekerjaanku emang bener-bener lagi banyak. Aku mohon pengertian kamu,” ucap Ale meluruskan. Meskipun sudah hampir kehabisan cara agar Zee angkat kaki dari sana, akan tetapi ia masih menjaga nada suaranya agar tetap terdengar normal dan
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Kamu Butuh Tubuhku, Aku Butuh Cintamu

    Alana terbangun saat tengah malam karena perutnya yang keroncongan. Ia butuh sesuatu untuk mengganjalnya. Malam tadi sebelum tidur ia memang tidak mengirim jenis asupan apa pun ke dalam lambungnya. Alana mengabaikan rasa lapar karena bertengkar dengan Ale.Sebelum turun dari tempat tidur Alana melirik ke sebelahnya. Pada suaminya yang tertidur pulas. Rasa kesalnya kembali datang mengingat perdebatan mereka sebelumnya. Namun rasa sayangnya yang terlalu besar juga mendominasi.Teringat perkataan Ale yang terkesan membela Zee membuat Alana merasa tidak ada arti apa-apa bagi laki-laki itu. Ale hanya inginkan tubuh Alana untuk memenuhi kebutuhan batinnya. Dan Alana adalah si boneka pemuas hasrat.Alana baru saja akan keluar dari kamar begitu indra pendengarannya menangkap suara dentingan notifikasi yang terdengar samar. Suara itu berasal dari ponsel Ale.Pada mulanya Alana ingin abaikan saja dan meneruskan niat ke ruang belakang. Akan tetapi karena bunyi notifikasi tanpa henti dan bertubi-

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Cincin Dibayar Ranjang

    Salah satu cara paling gampang untuk menumbuhkan rasa cinta pada seseorang adalah dengan meningkatkan keintiman melalui interaksi fisik sesering mungkin.Atas dasar hal itulah Ale menarik Alana ke ranjang begitu mereka baru saja pulang.Karena kelelahan bercinta keduanya kemudian sama-sama tertidur.Beberapa jam kemudian suara bel yang tidak diinginkan terdengar sangat mengganggu.Ale menggeliat sembari membuka mata yang berat. Di sebelahnya Alana tertidur dengan pulas. Mungkin Alana terlalu lelah setelah percintaan panas mereka tadi.Sebelum tidur tadi Ale masih sempat memakai boxer. Setelah nyawanya sedikit terkumpul Ale turun dari ranjang dengan penampilan seadanya. Tidak sempat dan tidak kepikiran untuk memakai baju atau pakaian lain.Ale membuka pintu dan detik itu juga ia mendapati sosok Zee sedang berdiri tegak di hadapannya.Untuk sesaat Zee juga tertegun menyaksikan Ale yang hanya menggunakan boxer di hadapannya. Ia tidak perlu bertanya apa-apa. Penampilan Ale yang apa adanya

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Pesan Penting Untuk Alana

    Alana dilanda kebingungan. Tidak mengerti cincin itu untuk siapa sebenarnya. Untuk mertuanya atau dirinya?“Naaaaa! Masih denger aku nggak?” Ale yang melambai-lambaikan tangannya di layar gawai membuat Alana tersadar dari ketermanguannya.“Eh iya, Le?” “Fix yang ini kan?” Ale mengonfirmasi sekali lagi.“Ya, yang itu,” jawab Alana.“Okay. Udah dulu ya, Na. Nanti aku telfon lagi. Oh iya, nanti makan siangnya jangan sampai telat.”Sambungan telepon lantas terputus dan menyisakan senyum di bibir Alana.Alana baru menyadari jika ada orang di sebelahnya setelah mendengar suara deheman Zee.“Eh, Zee, sorry, aku baru inget kalau ada kamu. Oh iya, tadi sampai di mana? Masih ada yang mau diomongin lagi ya?” Alana memandang jam tangannya seolah memberitahu bahwa ia sangat sibuk hari ini.“Na, ini aku ngomongnya bener-bener serius lho sama kamu.”“Ya, aku denger kok, ada apa lagi?”“Kamu nyadar nggak sih kalau kamu tuh udah jadi orang ketiga di antara aku dan Ale?” serang Zee frontal. “Dulu kita

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Ale for Alana

    Zee masih terus berusaha untuk menekan Ale agar lelaki itu kembali ke pelukannya. Andai saja saat itu Ale tidak berjanji apa-apa padanya mungkin ia bisa sedikit berbesar hati merelakan laki-laki itu. Namun justru dengan sikapnya saat ini Ale terkesan sudah mempermainkan Zee. Menghancurkan hati dan melukai perasaannya.Ale melirik arlojinya dan mengesahkan napas. Sudah lebih dari setengah jam Zee ada di sini dan belum ada tanda-tanda akan pergi. Sedangkan ia sudah harus memulai pekerjaannya.“Zee, aku bukannya mau ngusir kamu. Tapi pekerjaanku lagi numpuk, bisa nggak kamu pulang dulu?”“Jadi selain menghindari aku sekarang kamu juga udah berani ngusir aku?” Zee tetap tidak terima dan tambah meradang.”Bukan begitu, Zee, bukan maksudku mengusir kamu, tapi pekerjaanku emang bener-bener lagi banyak. Aku mohon pengertian kamu,” ucap Ale meluruskan. Meskipun sudah hampir kehabisan cara agar Zee angkat kaki dari sana, akan tetapi ia masih menjaga nada suaranya agar tetap terdengar normal dan

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Belajar Mencintai

    Kelopak mata Alana terbuka pelan-pelan. Perlahan ia mulai memindai situasi di sekitarnya. Pikirannya lamat-lamat mulai mengumpulkan ingatan tentang apa saja telah dialaminya sejak kemarin malam.Seulas senyum tercipta di bibirnya. Rasa bahagia yang hadir di hatinya masih bertahan hingga saat ini. Tapi sesaat setelahnya senyum itu berangsur luntur. Khawatir jika segala yang telah terjadi hanyalah mimpi.Tapi, jika hanya mimpi belaka kenapa saat ini ia masih berada di dalam dekapan suaminya?Alana mencubit tangannya. Ia meringis. Terasa sakit. Ternyata ini bukan mimpi. Alana mengulang sekali lagi dengan cubitan yang lebih kuat demi meyakinkan diri. Rasanya sama saja. Ini benar-benar nyata. “Kamu nggak lagi mimpi kok, Na.”Alana terperanjat kala mendengar suara itu. Terdengar parau dan jelas di telinganya. Ale sudah bangun dan kini sedang tersenyum mesra padanya.Mesra? Iya.“Kamu kok tau apa yang lagi aku pikirin?” tanya Alana menyampaikan keheranannya.”Karena kamu nyubit tangan send

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Ini Waktunya Untuk Kita

    Hingga detik ini mata Alana masih terbuka lebar dan berpendar memindai sekitarnya. Terlalu sulit untuk percaya jika yang baru saja terjadi benar-benar nyata.Ia baru saja selesai bercinta dengan pria yang sangat ia cintai dan pria itu meski belum bisa mencintainya tapi sudah berjanji akan mencintainya. Meskipun di satu sisi Alana merasa sedih lantaran perasaannya masih bertepuk sebelah tangan, tapi setidaknya Ale sudah menunjukkan iktikad yang baik. Jadi ia pikir tidak ada salahnya mengapresiasi sikap laki-laki itu. Semoga kelak Ale benar-benar akan mencintainya. Cepat atau pun lambat.Matanya yang tadi berpendar ke mana-mana kini Alana alihkan ke sebelahnya. Pada pria yang kini sedang memainkan rambut Alana.Ale tersenyum saat Alana menatap padanya. Senyum yang mesra dan membuat Alana jadi salah tingkah. Dulu jenis senyum seperti inilah yang membuat Alana gugup setengah mati. Di saat itu Alana hanya bisa memendam sendiri perasaannya dalam-dalam di relung hati. Cukup bertemu dengan Al

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status