Home / Romansa / Semakin Red Flag Semakin Cinta / Permintaan Maaf Sydney

Share

Permintaan Maaf Sydney

last update Huling Na-update: 2025-05-07 13:54:43

Mereka masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu dengan didampingi kuasa hukum masing-masing.

“Maaf, kalau kami terlambat,” kata Wisnu membuka percakapan.

“Tidak sama sekali.” Reno yang menjawab. Keduanya sama-sama melempar senyum hangat.

Wisnu kemudian menyapa keluarga Jacob satu per satu. “Gimana kabarnya, Pak Jacob? Sehat?”

Jacob menganggukkan kepala sambil tersenyum berwibawa.

“Bu Jasmine sehat juga kan? Arisan lancar, Bu?”

“Lancar, Pak. Bisa kita mulai sekarang?” Perempuan itu sudah kehabisan kesabarannya.

“Tentu saja bisa, Bu. Tapi sebelum dimulai dan saya membacakan isi kesepakatan, sebaiknya Sydney juga hadir di sini.”

“Sebentar.” Jasmine lalu beranjak dari sana untuk kemudian memanggil anaknya di kamar.

Selagi menunggu, Wisnu dan Reno saling mendekat dan berbicara dengan suara separuh berbisik mengenai kesepakatan mereka.

Selang beberapa menit kemudian Jasmine kembali muncul beserta Sydney serta perawat pribadi. Sementara yang lain duduk di sofa, Sydney duduk sendiri di ku
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Maaf Aja Dulu

    Max berdecak kesal menghadapi Giandra yang begitu ringan menyikapi masalah mereka. Lebih tepatnya bukan masalah mereka tapi masalah pribadi Giandra yang sudah jelas akan melibatkan mereka semua.Membawa rasa jengkelnya, Max bangkit dari duduk, lantas berlari mengejar Raia.“Rai, tunggu dulu, Rai!”Raia menggegas langkah menjauhi Max. Tidak peduli meskipun laki-laki itu terus mengejarnya.”Rai, jangan ngambek gitu donk! Dengerin dulu pejelasan Gian!”Raia akhirnya berhenti ketika Max berhasil menggapai lengannya.“Ck! Lepasin aku, Max!” Raia memberontak, namun cekalan Max terlalu kuat sehingga ia terkunci dan tidak bisa ke mana-mana.“Jangan pergi dulu, Rai, kita dengerin dulu penjelasan Gian baik-baik.”“Mau baik apa nggak hasilnya akan tetap sama. Dia udah ngerusak semuanya. Dia udah mengkhianati kita. Apa dia nggak pernah mikir konsekuensinya kalau pihak Digital Seluler tahu tentang fakta ini? Apa dia nggak pernah mikir kalau para stakeholders tahu tentang ini semuanya? Ini namanya

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   No More Secret

    “Jadi ceritanya waktu lagi nonton konser Coldplay, Raia tiba-tiba nangis, kaget dong aku. Ditambah lagi dia langsung nyandar di pundakku. Katanya tiap kali nonton konser bikin dia ingat sama mantan pacarnya, soalnya katanya lagi Raia ngeliat pacarnya itu selingkuh waktu di acara konser. Terus soal aku meluk dia itu nggak bener, Lin. Seingatku aku cuma ngerangkul dia keluar dari stadion karena mau ngelindungin dia biar nggak jatuh atau kena senggol penonton lain. Tahu sendiri kan kalau penontonnya ribuan? Lagian aku ngerangkul dia juga dalam konteks sebagai temen biasa, sebagai temen satu band, bukan sebagai someone special. Buat aku yang special tuh cuma kamu, Lin. Gini deh, aku mungkin pernah ngerangkul dan pegangan tangan sama dia, tapi tetap aja lepas perjakanya sama kamu.”Seakan penjelasannya di apartemen tadi belum cukup, saat ini ketika mereka sedang berada di dalam perjalanan ke rumah orang tua Celine Giandra kembali menceritakannya dengan lebih detail.“Aku juga bingung waktu

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Ketahuan

    Hari ini berbeda dari biasa. Jika pada hari-hari sebelumnya Giandra bangun saat matahari sudah tinggi, maka kali ini ia bangun lebih pagi. Bukan apa-apa, tapi sejak kemarin ia sudah berniat di dalam hati akan mengunjungi Baby dan menemui orang tua Celine. Mereka akan bicara baik-baik dan berterus terang.“Tumben bangunnya pagi?” sapa Alana ketika putra sulungnya ikut gabung bersama mereka di meja makan.“Aku mau ketemu Baby, Ma.””Mau ketemu Baby apa mamanya?”Ale yang menyindirnya membuat Giandra mengulum senyum.“Ya sekalian, Pa. Nggak mungkin juga kan aku ketemu Baby tapi nggak ketemu sama mamanya?”“Halaa, dasar modus kamu.”Giandra tertawa lalu segera menghabiskan sarapannya dan berpamitan.Baru saja akan masuk ke mobil, Giandra dikejutkan oleh kedatangan Raia. Perempuan itu melangkah cepat setelah turun dari taksi.‘Ngapain juga si Raia pagi-pagi udah ke sini,’ bisik Giandra di dalam hati. Ia tidak ingin kemunculan perempuan itu menggagalkan rencana yang sudah ia susun dengan ma

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Jangan Hukum Aku Lama-Lama

    “Aku tahu pasti nggak mudah mengurus bayi yang baru lahir, apalagi kamu sendiri dan baru aja selesai operasi. Sekuat apapun kamu tapi tetap butuh orang lain buat membantu.”Celine mendengarkan kata-kata Giandra dengan seksama dan sepenuhnya menyadari bahwa apa yang diucapkan laki-laki itu tidak salah. Sayangnya Celine merasa untuk saat ini ia lebih baik sendiri tanpa siapa-siapa.“Makasih ya, Gi, aku hargai niat baik kamu, tapi nggak enak sama tetangga kalau kamu nginep di sini. Kita kan bukan suami istri lagi.” Celine mengingatkan kalau saja Giandra lupa.Jika Celine mengira Giandra akan menyerah dan menerima alasannya begitu saja, maka pikirannya salah.“Kalau memang itu alasannya mending kamu balik tinggal di apartemen kita dulu. Di sana nggak akan ada orang yang bisa ngerecokin kita.”“Nggak usah, Gi, aku di sini aja, di sini lebih dekat dengan tempat kerjaku.” Celine beralasan. Tapi rupanya laki-laki di hadapannya ini benar-benar keras kepala.“Iya, memang bener kalau di sini leb

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Membuka Kotak Pandora

    “Tante sudah pulang?” tanya Agha yang akan masuk ke ruang rawat Celine dan melihat Giandra sendiri tepat di depan ruangan itu.“Belum, tadi lagi ke sana.” Giandra menunjuk ke arah lain.Agha tidak tahu ke mana yang Giandra maksudkan. Laki-laki itu tersenyum sekilas dan berkata, “Aku masuk dulu ya, mau periksa Celine.”Giandra mengangguk pelan dan tetap menunggu di luar. Penuturan Ale tadi membuatnya terguncang. Ini adalah pengalaman hidup yang paling berharga bagi Giandra, yang memukulnya dengan sangat telak dan mungkin juga sebagai titik balik yang akan mendewasakannya.Di dalam ruangan Celine Agha mulai memeriksa perempuan itu, menanyakan apa saja keluhannya.”Kadang masih agak nyeri sih, Gha.”“Maaf ya, aku periksa sebentar.” Agha meminta izin sebelum menyingkap baju Celine, memeriksa tepat di bagian bekas jahitannya. “Ini normal, Lin, nggak apa-apa kok, nanti bakal aku kasih obat.” Agha menurunkan lagi baju Celine.Laki-laki itu kemudian memandang pada Baby yang tertidur pulas di

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Tolong Jangan Dipersulit

    “Aku nggak punya pilihan lain, Lin. Aku pikir Giandra yang paling berhak. Aku nggak tahu alamat orang tua kamu di mana, makanya aku kasih ke Giandra. Kamu kan tahu sendiri kalau aku tinggal di kota ini sendiri. Aku ngggak tega nitipin ke baby sitter sedangkan aku kerja seharian. Aku nggak sanggup ninggalin dia tanpa pengawasan,” terang Agha memberitahu alasannya."Jadi keluarga Giandra sudah tahu soal hubungan kami?""Sudah, Lin, dan orang tuanya menerima kamu dengan baik. Aku nggak mau ikut campur dalam masalah kalian, tapi untuk lebih jelas lebih baik kamu dan Giandra bicara berdua. Jadi aku panggilin dia sekarang ya? Boleh kan, Lin?"Celine terpaksa menuruti saran dari Agha begitu menyadari semua perkataannya adalah benar. Agha tersenyum ketika Celine akhirnya melunak.Sementara itu tepat di luar ruangan, Giandra duduk di lantai sambil menyandarkan punggung ke dinding merenungkan semua yang sudah terjadi."Giandra!" Agha yang memanggil namanya membuat Giandra menengadah dan memand

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status