Share

Rules Number One

last update Last Updated: 2025-06-06 10:21:08

"Saya lupa, saya belum kasih selamat sama kamu. Selamat ya, Rom, semoga di bawah kepemimpinan kamu Healthy Hospital semakin maju dan jauh lebih baik,” kata Kanayya pada Romy yang sedang menyetir di sebelahnya.

”Terima kasih, Tante, saya masih harus lebih banyak belajar lagi dari Tante. Saya juga mohon arahan dan petunjuk dari Tante.”

Kanayya tersenyum tipis. Inilah yang disukai Kanayya dari Romy. Lelaki itu sangat rendah hati dan tidak merasa tinggi meskipun posisinya jauh di atas Kanayya.

”Tante kok senyum-senyum? Saya serius lho, Tan,” kata Romy melihat respon Kanayya. Ia ikut melengkungkan bibir.

“Gimana saya nggak senyum kalau kamu ngomongnya gitu.”

“Memangnya kenapa, Tante? Ada yang salah dengan kata-kata saya?”

”Nggak salah, tapi kebalik. Seharusnya saya yang belajar dari kamu.”

Romy tertawa ringan. “Tante jangan terlalu merendah. Tante kan sudah senior. Sudah sewajarnya kalau saya belajar banyak dari Tante.”

Sepanjang perjalanan ke rumah Kanayya keduanya mengisi dengan percaka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Tati S
thoor udahlah si ale balik ke zee biar lana sama romy aja pasti heppy deehh
goodnovel comment avatar
Priskila Hendi
Zee itu bukan angel dr B. Inggris, tapi angel dr B. Jawa :-D
goodnovel comment avatar
eld
liar and dumber, cocok! balikan gih biar ga berisik. alana gpp bgt sama romy, atau better sendiri aja nikmatin hidup sama anaknya nanti
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Jika Waktu Bisa Diulang

    Terdengar helaan napas Giandra sesaat sebelum menjawab pertanyaan Raia. Giandra menganggap Raia adalah salah satu dari orang terdekatnya. Maka Giandra pun menceritakan kondisi hubungannya dengan Celine.“Aku masih sayang dia banget, Rai. Aku pengen balikan sama Celine. Aku pisah sama Celine sebenarnya hanya karena salah paham.”Raia menegakkan duduk dan mulai menyimak dengan baik setelah mendengarkan keterangan awal Giandra.“Salah paham gimana?””Kamu ingat nggak waktu kita baru pulang tur? Waktu itu aku langsung ke rumah Celine. Ternyata di sana aku ketemu dia lagi sama cowok dan hanya berdua. Jadi gimana aku nggak emosi?”“Mereka lagi ngapain? Selingkuh? Ketemunya di dalam kamar? Lagi nggak pake baju?”Dugaan demi dugaan Raia membuat Giandra bergidik. Sungguh sangat ngeri membayangkannya.“Bener, Gi? Mereka ketangkap basah sama kamu lagi gituan?” kejar Raia lagi.“Bukan, Rai, bukan! Nggak kayak gitu!” Giandra menyahut cepat, menyangkal dugaan perempuan di sebelahnya.“Jadi mereka b

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Maaf Aja Dulu

    Max berdecak kesal menghadapi Giandra yang begitu ringan menyikapi masalah mereka. Lebih tepatnya bukan masalah mereka tapi masalah pribadi Giandra yang sudah jelas akan melibatkan mereka semua.Membawa rasa jengkelnya, Max bangkit dari duduk, lantas berlari mengejar Raia.“Rai, tunggu dulu, Rai!”Raia menggegas langkah menjauhi Max. Tidak peduli meskipun laki-laki itu terus mengejarnya.”Rai, jangan ngambek gitu donk! Dengerin dulu pejelasan Gian!”Raia akhirnya berhenti ketika Max berhasil menggapai lengannya.“Ck! Lepasin aku, Max!” Raia memberontak, namun cekalan Max terlalu kuat sehingga ia terkunci dan tidak bisa ke mana-mana.“Jangan pergi dulu, Rai, kita dengerin dulu penjelasan Gian baik-baik.”“Mau baik apa nggak hasilnya akan tetap sama. Dia udah ngerusak semuanya. Dia udah mengkhianati kita. Apa dia nggak pernah mikir konsekuensinya kalau pihak Digital Seluler tahu tentang fakta ini? Apa dia nggak pernah mikir kalau para stakeholders tahu tentang ini semuanya? Ini namanya

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   No More Secret

    “Jadi ceritanya waktu lagi nonton konser Coldplay, Raia tiba-tiba nangis, kaget dong aku. Ditambah lagi dia langsung nyandar di pundakku. Katanya tiap kali nonton konser bikin dia ingat sama mantan pacarnya, soalnya katanya lagi Raia ngeliat pacarnya itu selingkuh waktu di acara konser. Terus soal aku meluk dia itu nggak bener, Lin. Seingatku aku cuma ngerangkul dia keluar dari stadion karena mau ngelindungin dia biar nggak jatuh atau kena senggol penonton lain. Tahu sendiri kan kalau penontonnya ribuan? Lagian aku ngerangkul dia juga dalam konteks sebagai temen biasa, sebagai temen satu band, bukan sebagai someone special. Buat aku yang special tuh cuma kamu, Lin. Gini deh, aku mungkin pernah ngerangkul dan pegangan tangan sama dia, tapi tetap aja lepas perjakanya sama kamu.”Seakan penjelasannya di apartemen tadi belum cukup, saat ini ketika mereka sedang berada di dalam perjalanan ke rumah orang tua Celine Giandra kembali menceritakannya dengan lebih detail.“Aku juga bingung waktu

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Ketahuan

    Hari ini berbeda dari biasa. Jika pada hari-hari sebelumnya Giandra bangun saat matahari sudah tinggi, maka kali ini ia bangun lebih pagi. Bukan apa-apa, tapi sejak kemarin ia sudah berniat di dalam hati akan mengunjungi Baby dan menemui orang tua Celine. Mereka akan bicara baik-baik dan berterus terang.“Tumben bangunnya pagi?” sapa Alana ketika putra sulungnya ikut gabung bersama mereka di meja makan.“Aku mau ketemu Baby, Ma.””Mau ketemu Baby apa mamanya?”Ale yang menyindirnya membuat Giandra mengulum senyum.“Ya sekalian, Pa. Nggak mungkin juga kan aku ketemu Baby tapi nggak ketemu sama mamanya?”“Halaa, dasar modus kamu.”Giandra tertawa lalu segera menghabiskan sarapannya dan berpamitan.Baru saja akan masuk ke mobil, Giandra dikejutkan oleh kedatangan Raia. Perempuan itu melangkah cepat setelah turun dari taksi.‘Ngapain juga si Raia pagi-pagi udah ke sini,’ bisik Giandra di dalam hati. Ia tidak ingin kemunculan perempuan itu menggagalkan rencana yang sudah ia susun dengan ma

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Jangan Hukum Aku Lama-Lama

    “Aku tahu pasti nggak mudah mengurus bayi yang baru lahir, apalagi kamu sendiri dan baru aja selesai operasi. Sekuat apapun kamu tapi tetap butuh orang lain buat membantu.”Celine mendengarkan kata-kata Giandra dengan seksama dan sepenuhnya menyadari bahwa apa yang diucapkan laki-laki itu tidak salah. Sayangnya Celine merasa untuk saat ini ia lebih baik sendiri tanpa siapa-siapa.“Makasih ya, Gi, aku hargai niat baik kamu, tapi nggak enak sama tetangga kalau kamu nginep di sini. Kita kan bukan suami istri lagi.” Celine mengingatkan kalau saja Giandra lupa.Jika Celine mengira Giandra akan menyerah dan menerima alasannya begitu saja, maka pikirannya salah.“Kalau memang itu alasannya mending kamu balik tinggal di apartemen kita dulu. Di sana nggak akan ada orang yang bisa ngerecokin kita.”“Nggak usah, Gi, aku di sini aja, di sini lebih dekat dengan tempat kerjaku.” Celine beralasan. Tapi rupanya laki-laki di hadapannya ini benar-benar keras kepala.“Iya, memang bener kalau di sini leb

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Membuka Kotak Pandora

    “Tante sudah pulang?” tanya Agha yang akan masuk ke ruang rawat Celine dan melihat Giandra sendiri tepat di depan ruangan itu.“Belum, tadi lagi ke sana.” Giandra menunjuk ke arah lain.Agha tidak tahu ke mana yang Giandra maksudkan. Laki-laki itu tersenyum sekilas dan berkata, “Aku masuk dulu ya, mau periksa Celine.”Giandra mengangguk pelan dan tetap menunggu di luar. Penuturan Ale tadi membuatnya terguncang. Ini adalah pengalaman hidup yang paling berharga bagi Giandra, yang memukulnya dengan sangat telak dan mungkin juga sebagai titik balik yang akan mendewasakannya.Di dalam ruangan Celine Agha mulai memeriksa perempuan itu, menanyakan apa saja keluhannya.”Kadang masih agak nyeri sih, Gha.”“Maaf ya, aku periksa sebentar.” Agha meminta izin sebelum menyingkap baju Celine, memeriksa tepat di bagian bekas jahitannya. “Ini normal, Lin, nggak apa-apa kok, nanti bakal aku kasih obat.” Agha menurunkan lagi baju Celine.Laki-laki itu kemudian memandang pada Baby yang tertidur pulas di

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status