Home / Romansa / Semakin Red Flag Semakin Cinta / Romy Adalah Romeonya Alana

Share

Romy Adalah Romeonya Alana

last update Last Updated: 2025-06-06 19:12:04

Telunjuk Zee masih berada di bibir Ale sejak beberapa detik yang lalu, sedangkan lelaki itu menatapnya dengan sorot sedih, kasihan serta rasa sayang yang tidak ada habisnya.

“Rasanya deritaku nggak habis-habis. Setelah kamu tinggal nikah, sekarang malah kena tumor. Aku sempet mikir mungkin lebih baik mati aja jadi nggak ada beban apa-apa lagi. Tapi saat ingat kalau kamu pernah bilang yang pergi hanya raga, tapi jiwa, hati dan perasaan kamu hanya untuk aku, akhirnya aku jadi semangat lagi. Soal itu kamu nggak bohong kan, Le?”

”Nggak, aku nggak bohong,” kata Ale menidakkan. “Udah, Zee. Sekarang kamu jangan bahas soal kematian, kamu nggak akan mati, kamu nggak akan ke mana-mana, kamu akan tetap di sini.” Ale tidak bisa menyembunyikan rasa khawatirnya yang tergambar sangat jelas di wajahnya.

”Tapi kamu juga bakal sama-sama aku kan? Kamu tuh semangat aku banget, aku nggak akan kuat kalau nggak ada kamu.”

“Iya, iya, aku nggak akan pergi, kita akan tetap sama-sama,” kata Ale menjanjkan. Ia t
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Saulina Simbolon
kok akunya yg jadi mewek. yg sabar ya alana kan ada mas romy yg slalu support kamu. biarlah ale sm zee biar tau ale siapa sebenarnya zee.
goodnovel comment avatar
eld
yeah dicintai itu lebih bahagia daripada mencintai, sadar kan kamu na wkwk. gpp blm terlambat, romy msh nungguin tuh. biarin aja ale kejebak sama kebohongan zee, bagus kena tumor beneran biar jadi kenyataan deh tuh akal akalannya
goodnovel comment avatar
Fahriani Bidaria
yahhh sedih bnget JD Alana..nasib gini amat..baca mnghayati bnget jd alana pingin nangis wkwkwk, Ale nih gak inget jaman rain dl sia sia in lady, pdhl dia yg support lady eh malah skrg dia yg kek gt SM istri, nyesel br tau dia kalo Zee full redflag
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Alana Yang Menggoda

    Pintu lift terbuka beberapa saat kemudian. Romy dan Alana membiarkan semuanya keluar dulu dari sana. Setelahnya barulah keduanya juga meninggalkan tempat itu. Romy masih terkesan hati-hati melindungi Alana dari orang-orang yang kini akan masuk ke dalam lift dengan cara menggandeng tangan perempuan itu dan memosisikan di belakang punggungnya.Mereka lalu berjalan bersisian menuju unit apartemen Ale. Keduanya sama-sama melangkah pelan karena Romy merasa Alana pasti lelah. Itu terlihat dari langkah lunglai perempuan itu. Kehamilan pasti tidak ringan baginya, terlebih ia juga menanggung beban pikiran rumah tangganya.“Besok pagi kamu ke kantornya gimana?” tanya Romy lantaran mobil Alana masih berada di rumah Rain.“Kalau kamu bersedia jemput saya, nggak apa-apa, saya nggak bakal nolak.” Alana tersenyum menyampaikan keinginannya. Ia mulai membuka diri menepis rasa canggungnya pada laki-laki itu.Romy yang selama ini sudah terbiasa dengan reaksi denial Alana agak terkejut lantaran kali ini

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Romy Adalah Romeonya Alana

    Telunjuk Zee masih berada di bibir Ale sejak beberapa detik yang lalu, sedangkan lelaki itu menatapnya dengan sorot sedih, kasihan serta rasa sayang yang tidak ada habisnya.“Rasanya deritaku nggak habis-habis. Setelah kamu tinggal nikah, sekarang malah kena tumor. Aku sempet mikir mungkin lebih baik mati aja jadi nggak ada beban apa-apa lagi. Tapi saat ingat kalau kamu pernah bilang yang pergi hanya raga, tapi jiwa, hati dan perasaan kamu hanya untuk aku, akhirnya aku jadi semangat lagi. Soal itu kamu nggak bohong kan, Le?””Nggak, aku nggak bohong,” kata Ale menidakkan. “Udah, Zee. Sekarang kamu jangan bahas soal kematian, kamu nggak akan mati, kamu nggak akan ke mana-mana, kamu akan tetap di sini.” Ale tidak bisa menyembunyikan rasa khawatirnya yang tergambar sangat jelas di wajahnya.”Tapi kamu juga bakal sama-sama aku kan? Kamu tuh semangat aku banget, aku nggak akan kuat kalau nggak ada kamu.”“Iya, iya, aku nggak akan pergi, kita akan tetap sama-sama,” kata Ale menjanjkan. Ia t

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Rules Number One

    "Saya lupa, saya belum kasih selamat sama kamu. Selamat ya, Rom, semoga di bawah kepemimpinan kamu Healthy Hospital semakin maju dan jauh lebih baik,” kata Kanayya pada Romy yang sedang menyetir di sebelahnya.”Terima kasih, Tante, saya masih harus lebih banyak belajar lagi dari Tante. Saya juga mohon arahan dan petunjuk dari Tante.” Kanayya tersenyum tipis. Inilah yang disukai Kanayya dari Romy. Lelaki itu sangat rendah hati dan tidak merasa tinggi meskipun posisinya jauh di atas Kanayya.”Tante kok senyum-senyum? Saya serius lho, Tan,” kata Romy melihat respon Kanayya. Ia ikut melengkungkan bibir.“Gimana saya nggak senyum kalau kamu ngomongnya gitu.”“Memangnya kenapa, Tante? Ada yang salah dengan kata-kata saya?””Nggak salah, tapi kebalik. Seharusnya saya yang belajar dari kamu.”Romy tertawa ringan. “Tante jangan terlalu merendah. Tante kan sudah senior. Sudah sewajarnya kalau saya belajar banyak dari Tante.”Sepanjang perjalanan ke rumah Kanayya keduanya mengisi dengan percaka

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Kala Semesta Berkonspirasi

    Zee terus memohon agar Alana mengizinkan Ale mengantarnya. Bahkan di mata Alana Zee terlihat seperti sedang mengemis izin padanya. “Kalau pake taksi gimana?” Alana memberikan alternatif terakhir pada Zee.“Nggak enak, Na, takutnya nanti Zee kenapa-kenapa. Zee kan sendiri.” Ale yang menjawab mewakili sang mantan, memberikan pendapat.Oh, ternyata begitu rupanya.Ya sudahlah. Dari pada nanti sepanjang acara Ale seperti cacing kepanasan kerena memikirkan Zee lebih baik Alana izinkan saja agar lelaki itu puas.”Pergi aja kalau mau pergi,” putus Alana.Ale akhirnya lega karena Alana mengizinkannya. Semestinya tanpa meminta izin pun ia bisa pergi. Ale hanya ingin sedikit menghargai Alana. Lagi pula ini rumah perempuan itu.”Nanti dari rumah Zee aku langsung pulang, aku nggak mampir ke mana-mana,” kata lelaki itu menjanjikan.“Terserah,” jawab Alana. Ia tidak ingin berharap apa-apa karena Ale sudah terlalu sering mengecewakannya.“Thanks, Na, aku balik dulu. Sehat-sehat ya bumil…” Zee memel

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Pinjam Suaminya Bentar Ya!

    Lady kembali masuk ke dalam rumah. Pun dengan Zee. Demi apa coba ia berada di sini?Atau sebaiknya ia pulang saja?“Dy, yang ikut siapa aja?” Zee bertanya kala keraguan kembali melanda.“Kita-kita aja sih, nggak ada orang luar. Aku, Rain, Bunda, Alana sama Ale.”“Aku mending pulang aja ya?””Lho, kenapa gitu?”“Aku nggak enak, soalnya ini kan acara keluarga.”“Santai aja, Zee, kamu kan juga bukan orang lain,” kata Lady agar Zee tetap merasa nyaman.Zee menggigit pipi bagian dalam. Ia berdiri dengan risih dan masih merasa ragu.”Zee, bentar ya, aku tinggal mandi nggak apa-apa kan? Asem nih." Lady mendekatkan hidung ke bajunya.Zee mengiakan dan memilih duduk di beranda sendiri selagi Lady mandi.‘Apa aku pulang sekarang aja ya?’ Pikiran dan keraguan terus berputar-putar di kepala Zee. Namun nyatanya ia tetap bertahan duduk di kursi beranda.Cahaya dari lampu mobil menyorot tepat di wajahnya. Zee terkesiap. Ternyata Ale yang datang.Tanpa melihat apa pun yang berada di depannya, Ale la

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Rahasia Yang Disimpan Zee Selama Ini

    Pagi ini Alana sudah bersiap-siap. Ia mematut diri di depan cermin sambil memindai penampilannya dari puncak kepala hingga bawah kaki. Bajunya yang lama kebanyakan masih muat di badannya. Hanya saja bagian perutnya sudah mulai menonjol."Mau ke mana kamu, Na?" Suara Ale terdengar di telinga Alana. Pria itu pun sama rapi dengannya dan sudah siap untuk berangkat ke kantor."Mau ke kantor temennya Romy. Dia tertarik sama portofolio aku, Romy bilang aku diminta ke sana sekarang sekalian interview," terang Alana menjelaskan. Tadi malam tidak lama setelah mengirim portofolionya Romy menelepon memberitahu hal tersebut. Di saat itu Ale sudah tidur."Baru tadi malam dan sudah ada hasilnya?" respon Ale kurang yakin."Yup, Romy bilang mereka butuh cepat.""Jadi kamu perginya sendiri?""Sama Romy. Aku belum tahu tempatnya, jadi Romy yang anter. Mungkin bentar lagi dia nyampe."Ale menghela napas. Tidak mengerti kenapa Romy begitu gencar mendekati istrinya. Ale merasa keberatan. Tapi jujur saja in

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status