Share

13. Kereta Kelinci

Matahari masih malu-malu untuk menampakan sinarnya, hawa dingin juga masih begitu terasa menusuk di kulit. Namun, Jihan sudah sibuk berkutat di dapur. Menyiapkan bekal makanan yang akan ia bawa untuk menemani Fadil rekreasi sekolah dengan naik kereta kelinci. Wanita itu menarik kedua sudut bibirnya membentuk sebuah lengkungan indah kala memandangi beberapa kotak makanan yang sudah tertata rapi di atas meja makan. Langkah kaki Jihan terayun menuju ke kamar Fadil yang sedang membereskan ranjang kecilnya. Bocah laki-laki itu sengaja bangun lebih pagi karena tak sabar untuk segera menikmati acara sekolahnya hari ini.

"Wah, anak Bunda sudah bangun nih. Semangat sekali yang mau jalan-jalan naik kereta kelinci," goda Jihan yang bersandar di pintu sembari melipat kedua tangan di depan dada.

"Iya dong, Fadil mandi dulu ya, Bun." Bocah lelaki itu langsung berlari ke arah kamar mandi, maninggalkan Jihan yang hanya bisa menatap punggung putranya dengan sebuah senyuman. Wanita itu juga memutuskan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status