Share

113, In A Rush [2]

KESADARANKU datang perlahan. Aku berusaha mengenali di mana aku berada. Mataku belum terbiasa dengan situasi di cahaya temaram ini. Sakit di kepala sudah jauh berkurang, mataku bisa terbuka normal meski masih sulit melihat cahaya terang.

“Kamu sudah bangun, Anna?” Aku terlonjak mendengar suara itu.

Meski pelan, tapi terdengar sangat dekat. Lalu aku sadar, suara itu dari ponselku yang tersambung dalam mode video call. Bersandar di sudut yang hanya bisa menangkap bayangan samar saja. Menyadari kamera itu tersambung dengan Vlad, aku segera memperbaiki pakaianku. Kututupi tungkai dengan kain yang ada. Lalu kusadari, itu sebuah jas. Aku hanya bisa mendesah. Tak lama dia masuk. Lengan kemeja hitam tergulung asal dan tanpa dasi dengan rambut berantakan. Seberantakan wajahnya.

“Kapan terakhir kamu makan? Muntah kamu tadi air aja.” Dia sudah bersila di sampingku lalu mengambil ponselku dan menangkupnya dengan kedua belah telapak tangan. Mungkin merasai panas ponsel itu. Entah berapa jam pons
Sandra Setiawan

Ah… pisah lagi. Pelukan perpisahan lagi. Urusan perasaan sudah clear, tapi urusan yang lain masih harus nunggu waktu untuk diselesaikan.

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status