Share

Pemerasan

Pagi ini seperti biasa, Reega pergi ke kantor dengan menyetir kendaraan sendiri. Sementara Rose, ingin pergi ke tokonya jika diizinkan oleh Reega.

"Aku boleh ke toko?" tanya Rose setelah menyelesaikan sarapan mereka. Tatapan tajam dari Reega langsung dia terima. "Aku janji tidak akan ke mana-mana, hanya di toko."

Reega berpikir ulang untuk mengizinkan Rose ke toko. "Kasihan juga kalau di rumah terus-menerus," ucapnya dalam hati. "Ya sudah, aku izinkan. Tapi dengan syarat, kau harus diantar sopir pribadi dan beberapa bodyguard akan ikut bersamamu."

Rose berdeham, dia menurut saja apa yang dikatakan Reega dari pada tidak diizinkan sama sekali. Ibarat seorang nara pidana yang terkurung di dalam rumah sendiri, begitu pikir Rose.

"Iya, aku patuh padamu." Rose baru saja kembali dari dapur setelah mengambil beberapa paper bag berisi kue. "Ini bawa ke kantor. Hampir saja kau melupakannya."

Reega meraih paper bag tersebut kemudian pamit. "Aku ke kantor dulu. Ingat pesanku, Rose."

"Iya, suamiku
Akaraiza

Terbit setiap hari Minggu, Selasa, dan Kamis.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status