Share

Bab 5

Sudah 3 hari Sera tidak masuk kekantor, dia beralasan sakit,  Sera memilih menemani Reihan dirumah sakit sambil bekerja keras untuk menyelesaikan desain proyeknya, ia berencana resain.

Hari ini Reihan sudah boleh pulang. 

Luna hari ini ia datang menjenguknya.

"Hai anak tampan, pasti sekarang Rei udah Seneng ya pulang kerumah?"

"Iya tante,"

" Ini tante bawain mainan kesukaan Rei, mobil-mobilan seri, tapi janji ya harus rajin minum obatnya, tante mau liat rei sehat terus sekolah lagi deh kayak dulu, oke?"

"Oke tante makasih."

Lina mengajak Reihan untuk istirahat, lalu sera dan luna berbincang diruang tamu yang kecil tapi cukup nyaman untuk kedua sahabat ini.

" Kamu kenapa nggak masuk kantor ser, kerjaanmu kan banyak banget."

" Ya Lun aku lagi kebut dirumah, setelah selesai aku akan serahkan ke kamu sebagai wakilku diproyek ini, aku mau resain lun."

" Hah?? Serius?? Kenapa, Sera mau cari kerjaan dimana lagi kamu, inget Reihan itu butuh biaya, gajimu kan udah cukup gede, ini perusahaan gede ser, nantik nyesel loh."

"Aku udah nggak tahan dipermalukan Boss fahri." Luna bereaksi biasa saja karena setau Luna bossnya itu memang menyebalkan, galak dan sussh ditebak, bukan hanya Sera yang tertekan, semua karyawan yang berhubungan langsung dengannya pasti merasa dilanda sial.

" Ya elah Seraaa... Bukan cuman kamu aja kale'.. kita semua juga sebel banget sama boss tapi ya mau gimana lagi, lagian dia jarang banget kekantor kok, jadi sabar aja ya,, nanti lama-lama juga kamu biasa."

Luna menyakinkan Sera untuk tetap bertahan diperusahaan itu, Sera tentu tidak bisa menceritakan apa yang dialaminya ke Luna, walaupun mereka begitu dekat tetap Sera menjaga batasan apalagi ini terkait kehormatannya.

*****

Pagi ini Sera kekantor ia menyiapkan surat pengunduran dirinya, lalu ia juga mengumpulkan beberapa barang pribadinya untuk dibawa pulang.

Hrd menolak surat pengunduran diri Sera karena ia telah terikat kontrak, atau jika sera bersedia membayar denda mungkin akan jadi pertimbangan.

Sera tidak terima, lalu ia membawa surat itu keruangan Boss Fahri, ia juga mau membayar dendanya, tetapi masalahnya ia harus mencari pinjaman dulu untuk membayar nya, siapa yang akan meminjamkan uang sebanyak itu? Sera berpikir keras.

Toktoktok 

" Masuk." Fahri tersenyum sinis, dalam benaknya saat ini Sera akan menerima tawarannya lagi seperti awal. Dia terlalu sombong untuk sok jual mahal, bukannya kita sudah tau wanita macam apa dirimu.

" Saya ingin mengundurkan diri, ini surat resain saya, tetapi Hrd menolak karena saya tidak bisa membayar denda. Saya memang tidak bisa membayar saat ini tapi saya janji saya akan lunasi ini."

"Ini bahkan belum 1 minggu dari malam itu, apa uang cashnya sudah habis?"

"Itu bukan urusan anda."

Fahri semakin penasaran dengan keangkuhan Sera, bukankah dia sudah menjual dirinya? Sekarang dia datang untuk mengundurkan diri.

"Apa alasan yang bisa saya terima dengan pengunduran diri kamu? Apa ini ada urusannya dengan pekerjaan atau yang lainnya?"

" Saat kita melakukan perjanjian itu bukannya kita sepakat untuk tidak ada satupun yang tau dan saya minta agar ini tidak dibahas lagi lalu kita melanjutkan hidup seperti biasa seakan tidak ada yang pernah terjadi! "

" Yaa... Lalu?"

" Lalu kenapa anda menawarkan saya uang lagi, itu telah menyinggung saya."

"Oke baiklah saya minta maaf, jadi teruslah bekerja karena saya tidak terima pengunduran dirimu terutama saat ini, saat proyek pentingku sedang dalam proses."

"Saya sudah selesai kan semua pekerjaan saya, saya pastikan anda tidak akan rugi."

" Tetap saja saya tidak ingin mengambil resiko, dengan biaya yang cukup mahal. Jika sudah selesai keluar dari ruangan saya."

Sera keluar dengan amarah, dia tak kuasa menahan tangisnya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status