Share

Bab 16

"Zaki, kok kamu mau sih sama Nana? Bukannya banyak ya yang naksir kamu? Malah lebih segalanya dari dia," tutur Vika lagi membuatku semakin geram.

"Memangnya kenapa? Yang penting itu hatinya, kan?"

"Ya tapi kan dia ...."

"Eheemm, A udah belum milihnya?" ucapku mengagetkan mereka.

Zaki lantas mendekat ke arahku dengan membawa sebuah parfum lelaki, dan dia juga meraih keranjang belanjaanku. Memang seperti itu lah kebiasaanya kalau kami sedang berbelanja. Dia tidak akan membiarkanku membawa keranjang belanjaanku sendiri.

"Sudah, kamu sudah selesai?" tanyanya terlihat canggung.

"Eh ada Vika juga. Apa kabar?" Aku sengaja menatapnya dengan senyuman lebar di bibirku.

Namun bukan sambutan hangat pula yang kudapatkan, melainkan sapaanku diacuhkan olehnya. Sedari dulu kami tak terlalu dekat, dan memang dari dulu tidak banyak anak yang mau dekat denganku karena aku ini miskin. Mereka menyangka jika aku hanya akan merepotkannya saja.

"Baik. Eh sudah dulu ya Zaki, aku pergi dulu. Oh iya, soal yang
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status