Share

Bab 17

"Tidak usah sok baik, Nana. Kamu pasti senang kan anakku sekarang ada di dalam sana dan kritis? Pasti kamu sedang menertawakan kami, kan?" ujar Budhe Risma memakiku.

Rasanya aku sangat menyesal telah berkomentar. Jika tahu begini aku akan diam saja.

"Maaf, Budhe. Istri saya hanya bertanya, kenapa Anda sekasar itu?" ucap Zaki ketika mendengar jawaban Budhe Risma.

Tatapan Budhe Risma masih tajam ke arahku, sedangkan aku memilih mengalihkan pandangan daripada harus ribut di tempat seperti ini. Sudah kukatakan, mereka tak akan bisa menghargaiku meski aku sudah menjadi konglomerat sekalipun.

"Memang begitu adanya Nak Zaki. Dia pasti hanya ingin menertawakan keluargaku yang sedang kesusahan."

Aku memilih diam, tapi dengan hati yang sangat dongkol. Seburuk-buruknya diriku, aku tak akan menertawakan saudaraku yang sedang kesusahan seperti mereka.

"Maaf, aku bukan seperti kalian yang justru menertawakan keluargaku ketika sedang kesusahan. Kalau sekiranya Budhe tidak mau kami temani, tak apa, b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status