Share

31.Adek Laknat

Titan berlari kencang keluar gerbang sekolah. Di depan sana, mobil Aldo sudah bertengger manis sedari tadi menunggunya.

Titan berhenti berlari sejenak, mengambil botol minumnya dan membasuh bibirnya yang masih berdarah dengan air minum miliknya berulang-ulang. Ia lalu mengeluarkan tisu dari dalam tasnya dan mengelap kering bibirnya sekaligus memastikan darahnya sudah benar-benar berhenti mengalir. Ia lalu menarik napas dan berusaha berjalan seperti biasa menuju mobil. Ia masuk mobil dan duduk di kursi depan, sehingga membangunkan Aldo yang tadinya asik ketiduran di kursi pengemudi.

"Lama banget lo, tumben? Hoammm...." Aldo mengucek-ucek matanya sambil menguap lebar.

Sementara Titan memilih mengalihkan pandangan menghadap jendela samping.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status