Share

73.Makanya Jangan Keneng

Setelah mendapat lokasi balapan motor dengan lagi-lagi harus menelpon Bams, maka Rheva semakin menggas mobilnya. Ia jarang ngebut apalagi kebut-kebutan begini. Alhasil, ia hampir menabrak seorang pejalan kaki yang menyeberang jalan di tengah gelapnya malam ditambah guyuran hujan. Syukur-syukur selamat.

"Rev." Titan memanggil.

"...."

"Rev."

"Hm?"

"Rev!"

"Apa, sih?!"

"Lo bawa mobil mahal apa bawa bajaj sih!"

"Mobil mahal lah ini."

"Lelet banget tahu nggak?! Saingan sama siput?!"

"Yang penting jalan mobilnya."

"INI CUMA 20 KILOMETER PER JAM REPPPP!!!! KAPAN NYAMPENYA ISHHH!!! LIMA BELAS MENIT LAGI TENGAH MALEM NIH UDAH MULAI BALAPANNYA ENTAR!!!"

"Udah cepet ini! Lo mau kita hampir nabrak lagi apa?! Jantung gue tadi rasanya mau loncat keluar tahu nggak?!"

"Ishhh Rhevaaaaa...." Titan merengek.

"Entar lagi juga sampe elah. Gue kapok ngebut! Lagian ini hujan, buram kacanya!"

"Entar mere

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status