Share

Bab 13 Abhirumi

Raesaka membuka mata, melihat siling yang semula buram kini tampak jelas, menyadari kekeliruannya yang mengira neneknya adalah ibunya. Senyuman dan sentuhan neneknya menyambutnya kala itu. Rambutnya yang keriting pendek dan kelabu, berkilat-kilat diterpa cahaya dari luar jendela. Tubuhnya yang pendek tetapi tidak bungkuk, bergerak-gerak di sekitar ranjang Raesaka.

“Kapan Nenek datang?” tanya Raesaka sambil menyentuh plester penurun panas di keningnya. Pergi, kata Raesaka dalam hati. Tinggalkan Rae sendiri, Nek. Nenek mengganggu!

“Kemarin malam saat kamu tidur—ceroboh sekali kamu enggak kunci pintu depan,” jawab neneknya yang kini sedang memeriksa kotak obat di ujung ranjang. “Setelah tahu kamu sakit, Nenek langsung berangkat ke sini.”

“Dari mana Nenek tahu aku sakit?” tanya Raesaka lagi setelah meneguk air.

Neneknya menghela nafas pendek, mengangkat wajahnya dan menjawab, “Sena yang kasih kabar. Duh, seperti apa ya dia sekarang? Sudah lama Nenek enggak ketemu Sena.”

“Maksudnya?”

“M
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status