Share

23. Buket bunga mawar merah

Tong... Tong... Tong... 

Suara yang berasal dari kentongan bambu para warga yang berpatroli, mengejutkan Tari. Dan seketika itu juga, para dedemit yang tadinya memenuhi area pemakaman itu lenyap tanpa jejak, entah ke mana perginya mereka.

"Woii, Berhenti!!"

Detak jantungnya bergetar hebat, tubuhnya pun basah karena keringat dingin. "Apa aku ketahuan?" Pikirnya. Teriakan warga itu benar-benar membuat tubuhnya seperti terkena serangan jantung mendadak.

Tanpa pikir panjang, Tari lansung menyambar ranselnya yang tergeletak di tanah. Dengan langkah seribu, dia berlari untuk mencari tempat persembunyian yang aman. Kedua kakinya terus menerobos masuk tanpa memperdulikan cabang berkayu yang mungkin saja bisa melukai kulitnya, dedaunan serta ranting kering yang berserak di tanah pun ikut berbunyi karena terinjak mengikuti langkahnya. Hingga akhirnya dia bisa bernafas lega setelah dia sampai di ujung semak belukar, pinggiran jalan setapak. 

"H

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status