Share

Episode 23

~••°••~

Sahabat baruku, Fuji Nagita berasal dari Batu Sangkar. Setelah berbincang lewat pesan WhatsApp, akhirnya rencana ke Padang dimajukan sehari dari rencana awal. Selasa hari yang dipilih, semoga Allah memudahkan urusanku dan Fuji.

Oh iya, setelah menggadaikan emas di toko Queen, aku dan Emak membeli piring dan gelas plastik, serta sendok sekalian garpu. Selimut tipis yang murah meriah, handuk, alas kasur, magic com yang kecil, ember kecil untuk peralatan mandi, dan printilan-printilan kecil lain. Emak se-detail itu, bahkan hal yang tidak terpikirkan olehku, dibeli juga oleh Emak. Misalnya, spon cuci piring.

Ketika kami sampai di rumah, lampu-lampu sudah menyala. Sepertinya Kak Kasih masih di sini. Pintu juga terbuka sangat lebar. Kadang-kadang, dia seteledor itu. Sudah mau Magrib seperti ini. Pintu masih terkangkang selebar-lebarnya.

Aku berjalan dulu, baru menyadari ada motor Uda Revan terparkir di tepi halaman. Apa gerangan yang membawanya bertamu senja raya begini. Oh, mungkin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status