Share

Bab 110

"Gitu ya sementang punya rumah sendiri.”

“Nggak tahu saja yang nunggu sampai keroncongan.”

“Ini sejak kapan tamu malah pesan delivery?”

“Heran Gusti heran!”

Sindiran demi sindiran yang tersentil ke rungu Maha maupun Pulung tak menjadi halangan bagi pasangan yang sedang menanti kelahiran sang buah hati terusik.

“Pasangan budak cinta mah gitu.”

“Gaes … Sudah punya masing-masing jangan ngeledek.”

“Iri bilang bos!”

Kan maen! Jawaban Maha lebih estetik dari mulut tetangga yang di sumpal lombok setan sepuluh kilo.

“Ibu hamil apa kabar nih? Makin adem ayem saja kayaknya.” Adalah Ayana yang pertama kali menyapa.

Perempuan itu pun sedang hamil muda. Dan menurut cerita Maha, Rambe di buat kelimpungan habis-habisan. Mulai dari terpangkasnya jatah waktu untuk berduaan sampai harus rela memomong putra pertamanya. Salut dengan Rambe yang berbesar hati.

“Ih teteh mah jorok pisan. Masa tiga hari nggak mandi?” Dante ikut serta nimbrung. “Asli aku mau semaput di certain itu.”

Pada akhirnya hubungan me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status