Share

15. Bertemu Madu

Bayu merasakan matanya menghangat. Memori lama kembali muncul. Ia pernah berada di posisi Anita, tetapi pernah juga merasakan bagaimana sesaknya merindukan kehadiran seorang ayah di masa-masa sulit.

***

"Assalamu 'alaikum."

Izza mengerjapkan mata. Masih serasa mimpi baginya, tetapi tatapan mata dan senyuman itu benar-benar nyata.

"Ayah?"

Ridwan tersenyum. "Sudah bangun."

Izza ingat, ia menaiki mobil mewah Bayu dari Banjarmasin setelah shalat Subuh. Tak lama ia duduk di mobil itu, tiba-tiba diserang kantuk. Ia tidak tahu kapan sampai ke rumah.

Ia segera bangkit, melingkarkan tangannya ke leher Ridwan, dengan tatapan masih tak percaya.

"Kenapa menatap Ayah seperti itu?"

Izza sudah dalam gendongan Ridwan.

"Izza rindu Ayah."

"Ayah juga." Ridwan mencium pipi kiri dan kanan Izza. "Heh, asem."

Izza tertawa.

"Mandi, yuk. Biar Izza lebih segar," ucap Anita.

Izza menatap Anita, sambil mengangguk, lalu beralih ke Ridwan. Matanya mengerjap. Antara percaya dan tidak.

"Ayo … let's go."

Izz
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status