Share

Part 81

Senyumnya yang biasa membuatku tenang, sekarang tidak bisa lagi meredam kekhawatiran yang kurasakan. Di sini memang ada banyak orang, tapi orang kalap bisa nekat dan berbuat apa saja. Kulingkarkan kedua lengan di pinggangnya dan menyandarkan kepala di dadanya.

"Tidak usah cemas, besok kami akan membicarakan masalah ini saat meeting," kata Mas Ilham sambil merangkulku.

Aku teringat waktu beberapa laki-laki itu datang dengan tampang garang dan badan penuh tato. Memang tidak kulihat mereka memegang senjata tajam, tapi siapa tahu di sembunyikan di balik jaketnya.

Mas Ilham mendapatkan gaji lebih besar, tapi dengan resiko pekerjaan lebih besar juga. 

"Mas, aku sebenarnya heran. Kenapa  bos membangun resort di sini? Bukankah ini jauh dari mana-mana. Mau ke sini saja perjalanannya melelahkan," tanyaku masih tetap memeluknya.

"Nanti akan di bangun bandara domestik

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mega Wati
Semoga cerita safira ada disini ya... ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status