แชร์

Apa Aku Terlihat Bahagia?

ผู้เขียน: Si Nicegirl
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-06-01 06:48:57

"Menculik istrinya sendiri?" ulang LIlian. Tatapan bertanya-tanyanya beralih dari Erasmo ke Victor sebelum kemballi lagi ke asisten pribadi suaminya itu,

"Apa maksudnya ... "

"Tuan Muda Victorlah yang sebenarnya anda nikahi, Señora. Bukan Don Victorino," lanjut Erasmo.

Pekikan Lilian tertahan di telapak tangannya, tatapan tidak percayanya terarah pada Victor, suaminya.

"Ba ... Bagaimana bisa?" tanyanya bersamaan dengan air mata yang mengalir ke pipinya.

Victor suaminya? Jadi yang mereka lakukan itu bukanlah hal yang terlarang? Lilian tidak mengkhianati Rino karena ia melakukannya dengan suaminya sendiri. Betapa selama ini Lilian diliputi perasaan bersalah karena mengira telah mengkhianati pernikahannya dengan Rino.

"Ya. Surat yang anda tandatangani di hari pernikahan anda dengan Don Victorino adalah surat pernyataan kalau anda tidaka akan pernah meninggalkan Tuan Muda Victor dalam keadaan apapu
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Malam Kedua Kita

    "Sejak kamu melindungiku di Pesta Tomat dulu, aku telah seribu persen percaya padamu kalau kamu akan selalu bisa aku andalkan," jawab Lilian lalu memeikik pelan saat Victor menahan kepalanya dan melumat bibirnya. "Maafkan aku, aku tidak tahan lagi," desahnya setelah beberapa saat sebelum menanggalkan semua bajunya dan ikut masuk ke dalam bathub itu. Membuat sebagian air tumpah ke lantai. "Vic, bagaimana dengan teman-temanmu?!" tanya Lilian. Seharusnya ia marah karena Victor telah melanggar janjinya yang hanya ingin menggosok punggung Lilian saja, ya kan? Tapi alih-alih marah Lilian malah menyambut Victor dengan penuh kelegaan, karena pada dasarnya ia pun sudah tidak sanggup lagi menahan gairahnya sendiri. Jadi saat jemari Victor mulai merayap dari bawah tubuhnya hingga mencapai puncak bukitnya, Lilian membiarkannya, ia memejamkan kedua matanya saat tidak dapat lagi menahan kenikmatan demi kenikmatan yang bisa diberikan jema

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Aku Tidak Tahan Lagi

    "Astaga, Vic ... Rino sedang terbaring sakit dan kau malah menculik istrinya!" keluh Edzhar sebelum menguap lebar. Sementara Levin dan Ethan hanya ternganga saja melihat Victor yang setengah telanjang dengan Lilian yang masih berada di lengannya, yang kini tengah menyembunyikan wajahnya di dada Victor. "Sedang apa kalian di kamarku?" tanya Victor dengan dongkol. "Tentu saja kami sedang menunggumu! Semalaman kami menunggumu di sini tanpa kabar setelah asisten kakakmu yang menyeramkan itu mengurung kami di sini!" jawab Ethan tidak kalah kesalnya dengan Victor. Seharusnya hari ini ia sudah dalam perjalanan ke Maldives bersama dengan kekasih barunya yang super seksi itu. Tapi alih-alih menghabiskan akhir pekan penuh gairah bersama dengan wanita itu, ia malah terkurung di apartment sahabatnya ini. Hanya karena solidaritas konyolnya terhadap persahabatan mereka. "Sekarang tolong kalian semua keluar, istriku mau ist

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Bayangan Malam Pertama

    "Kenapa kamu membawaku ke sini?" tanya Lilian. Ia mengira Victor akan membawanya kembali ke kastil, tapi ternyata malah ke Apartment pria itu. Sambil tersenyum memikat Victor menutup jarak di antara mereka, dan Lilian memekik pelan saat tiba-tiba kedua lengan Victor telah merangkul pinggangnya dan menariknya hingga bagian bawah mereka saling menempel, "Ingat kamu adalah istriku bukan istri Rino, tentu saja aku akan membawamu ke Apartmentku ini. Apa kamu lebih senang tinggal di kastil tua dan berhantu itu?" tanyanya dengan lembut. "Tidak, tentu saja aku akan ikut denganmu. Aku hanya ... " "Hanya apa?" Alih-alih menjawab Victor, Lilian malah memeluk erat Victor. Menghirup aroma pria itu yang teramat sangat ia rindukan, pria yang ia kira tidak akan pernah ia miliki. Tapi pada akhirnya Lilian masih dapat memeluk Victor, ia kembali merasakan kedamaian itu, rasa terlindungi di dalam dekapan lengan p

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Niat Untuk Balas Dendam

    "Sialnya kami memang benar-benar melakukannya. Karena aku masih dapat merasakannya meski dalam keadaan setengah sadar," erang Rino sebelum mengusap kasar wajahnya. "Aku sangat berharap wanita sialan itu belum mati, agar aku bisa memberinya pelajaran yang akan dia sesali di sepanjang hidupnya! Dia telah membuatku membuang waktuku dengan keluargaku, membuat hubunganku dengan adikku memburuk! Wanita itu benar-benar telah menghancurkan hidupku! Rasanya ingin sekali aku menggali kuburnya dan meludahi tulang-belulangnya!! Itupun kalau masih ada yang tersisa!" geramnya. "Rino, kamu tidak boleh merutuki orang yang sudah mati!" tegur Lilian. "Wanita sialan itu telah membuat enam tahun hidupku terasa dikejar-kejar malaikat maut, yang bisa mengambil nyawaku kapan dan dimana saja! Wanita itu tidak pernah melihat dampak dari kejahatannya itu padaku! Benar-benar tidak adil!" Rino kembali menatap Erasmo, "Cari keluarganya sampai ketemju,

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Tuhan Masih Melindunginya

    Lilian memegang hasil tes itu sambil mengedarkan pandangannya ke tiga pria yang menatapnya dengan sorot identik, sorot mata penuh tanda tanya, baik Erasmo, Victor maupun Rino. Tidak mau membuat mereka lebih lama menunggu lagi, Lilian langsung membuka dan membacanya, air matanya seketika mengalir keluar. Melihat tangisan di wajah Lilian, Rino mendesah pelan karena kemungkinan yang terburuk, "Sial!" "Apa hasilnya, Lian?" tanya Victor yang berhasil mengucapkan pertanyaan itu lebih dulu dari Rino dan Erasmo. Alih-alih menjawab, Lilian malah menyerahkan surat itu ke tangan Victor sebelum beranjak mendekati Rino dan meremas tangan dingin pria itu, "Negatif Rino ... Hasilnya negatif ... " ujarnya dengan suara bergetar. "Negatif?" tanya Rino dan Erasmo bersamaan. Lilian mengangguk dengan cepat, ia menatap penuh haru pada kakak iparnya itu, "Ya,

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Apa Aku Terlihat Bahagia?

    "Menculik istrinya sendiri?" ulang LIlian. Tatapan bertanya-tanyanya beralih dari Erasmo ke Victor sebelum kemballi lagi ke asisten pribadi suaminya itu, "Apa maksudnya ... " "Tuan Muda Victorlah yang sebenarnya anda nikahi, Señora. Bukan Don Victorino," lanjut Erasmo. Pekikan Lilian tertahan di telapak tangannya, tatapan tidak percayanya terarah pada Victor, suaminya. "Ba ... Bagaimana bisa?" tanyanya bersamaan dengan air mata yang mengalir ke pipinya. Victor suaminya? Jadi yang mereka lakukan itu bukanlah hal yang terlarang? Lilian tidak mengkhianati Rino karena ia melakukannya dengan suaminya sendiri. Betapa selama ini Lilian diliputi perasaan bersalah karena mengira telah mengkhianati pernikahannya dengan Rino. "Ya. Surat yang anda tandatangani di hari pernikahan anda dengan Don Victorino adalah surat pernyataan kalau anda tidaka akan pernah meninggalkan Tuan Muda Victor dalam keadaan apapu

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status