Share

Bab 13

"Mengapa, Bu?" tanya Aisyah tak setuju.

"Biarkan mereka pergi tanpamu, kita tidak bisa mengukur dalamnya luka seseorang. Alangkah lebih baik jika kamu memberi kesempatan kepada Rasyid dan Anita untuk pergi tanpa ada seseorang yang menjadi sumber kekacauan ini," balas Ibu.

Aisyah menghela napas panjang. Ada rasa berat untuk menuruti perintah Ibu. Ia menatap Mas Rasyid seperti sedang memohon pembelaan. Sayangnya, Mas Rasyid sepertinya enggan peduli.

"Tapi, Bu-"

"Hargai mereka. Sudah baik Anita berbaik hati menerima kehadiranmu, jangan menambah luka dalam hatinya semakin dalam."

Aku membuang napas kasar. Percuma saja mengatakan hal itu pada perempuan yang urat malunya sudah dihilangkan oleh Allah. Dia tidak akan bisa mengerti apa yang menjadi tujuan Ibu melarangnya pergi bersama kami.

"Ngga apa-apa, Bu. Biarkan Aisyah ikut. Kasihan Mas Rasyid nanti kalau perjalanan balik ke sini ngga ada yang nemani," ucapku menengahi.

Mengalah lebih baik dari pada merebut dia yang sudah dengan sadar mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Aqilanurazizah
Penuh kejutan di setiap bab
goodnovel comment avatar
icher
lanjutkan terus bacanya
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
iya ya kalau di lihat dari sikapnya tidak mencerminkan seorang Pendidik malahan sebagai seorang LACUR ada waktunya dia bisa mempermalukan Rasyid
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status