Share

Chapter Three

Setelah menulis jadwal pelajaran, Bu Sandra pamit undur diri. Luisha yang berada tepat didepan meja Kendra berbalik heboh membuat si empunya meja terganggu. 

"Sorry, sorry, gak sengaja," ucap Luisha sambil menatap Kendra gugup. 

Kendra diam tak menjawab lalu menutup bukunya kemudian pergi. Mauryn dan Luisha terkejut dan memperhatikan kepergian Kendra hingga menghilang diambang pintu. 

"Ryn, kamu yang kuat ya sebangku sama limbad," ucap Luisha dengan wajah prihatin tapi nada mengejek. 

"Kamu juga yang sabar ya duduk sama Demian," sahut Mauryn dengan ekpresi meniru Luisha. 

"Kok Demian?" Luisha bingung. 

"Karna selalu pengen jadi sempurna." Mauryn menjulurkan lidahnya meledek. 

Luisha kesal lalu memukul Mauryn tapi tidak sampai. 

"Kalian ngomongin aku?" tanya Izra tiba-tiba berbaik badan. 

"Eh?" Mauryn terkejut. 

"Eh?" Luisha terkejut sekaligus salting. 

"Izin ke toilet dulu, ya." Mauryn bergegas pergi meninggalkan Luisha dan Izra yang menjadi canggung. 

_____

'Si Izra dingin banget, jadi takut. Tapi kok Luisha bisa ya suka sama cowok dingin begitu?' batinnya sambil berjalan pelan dikoridor. 

Bruk. 

Ada yang menabraknya dari belakang. Ingin rasanya marah pada yang menabraknya, tapi ketika melihat orang yang menabraknya, nyalinya langsung ciut. Tentu saja ciut karena orang itu adalah Kendra yang sedang memunguti buku-buku yang berjatuhan. 

"Aku bantu." Mauryn langung berjongkok dan membantu Kendra memunguti bukunya. 

Namun saat mata Kendra bertatapan dengan mata Mauryn, Kendra langsung bangkit dan pergi meninggalkan Mauryn beserta buku-bukunya. Ya, lelaki itu pergi dengan tangan kosong sedangkan Mauryn yang ingin sekali ke toilet jadi terhambat karena kebingungan dengan buku-buku yang Kendra tinggalkan. 

"Sebenernya dia kenapa sih? Ini buku apa? Dari siapa? Mau dikemanain?" keluh Mauryn sambil memunguti buku-buku itu. 

Mauryn bangkit dengan perasaan lelah sambil menggendong tumpukan buku yang tidak tau harus diapakan atau dikemanakan. 

Terpaksa Mauryn mengurungkan niatnya ke toilet dan kembali ke kelas sambil menggendong buku-buku itu padahal panggilan alam sudah tidak sabar dikeluarkan. 

_____

Brak! 

Mauryn sedikit membanting buku-buku yang dibawanya ke meja Bu Sandra. Ia menatap sekeliling kelas dan menatap ke arah bangkunya. Ada Kendra sedang duduk menatap luar jendela di sebelahnya. Ia pun menghampiri lelaki itu. 

"Buku kamu udah aku bawa kesini. Tuh aku simpen dimeja Bu Sandra, ambil sendiri aja ya, berat tau," ucap Mauryn lalu pergi. 

"Uhuk ... uhuk ...." 

Suara batuk itu membuat Mauryn berhenti melangkah dan menengok lagi ke Kendra. 

"Apa? Mau minta bawaain ke meja kamu? Maaf, aku cape, ada panggilan alam juga yang mendesak. Kamu punya kaki dan tangan, ambil dan bawa sendri aja," ucap Mauryn mulai kesal. Ia pun pergi tanpa memedulikan Kendra. 

"Punya mulut bukannya ngomong malah kaya orang bisu." Mauryn berjalan sambil mencak-mencak hingga ia hilang dari pandangan mata Kendra. 

Diam-diam Kendra mengulas senyum di wajahnya. 

"Ih ih, Kendra senyum!" jerit Luisha yang tidak sengaja berbalik dan mendapati Kendra yang tersenyum. 

Izra yang mendengar langsung berbalik dan menatap Kendra yang sudah mengalihkan padangannya ke jendela. 

Izra menatap Luisha juga sebaliknya. Izra menghadap kedepan lagi dan Luisha cemberut. 

'Bener kata Mauryn, Izra itu Demian,' batinnya. 

_____

"Dasar nyebelin! Bisa-bisanya dia begitu ke aku! Emangnya siapa dia berani begitu ke aku? Gak tau apa aku ini siapa dan gimana orang memperlakukan aku disekolah ini!" Mauryn mencak-mencak sendiri mengingat Kendra yang menyebalkan. 

Brak. 

Ada yang menabraknya hingga membuatnya terhuyung kebelakang. 

"Aduh!" 

"Hey, stupid!" ucap seseorang dengan nada membentak. 

Mauryn yang sedang merapikan pakaiannya pun mendongak. Ada gadis dengan wajah asing didepannya. Dibenak Mauryn hanya ada pertanyaan 'Siapa?' untuk 2 pertanyaan. Siapa yang gadis itu stupid dan siapa gadis itu? Gadis memakai dress mini dengan dandanan cukup tebal dengan rambut terurai rapi. Cukup indah dipandang tapi tatapan matanya sayu dan terlihat lelah. 

"Hey, are you stupid?" tanya gadis itu dengan tatapan marah. 

Mauryn menengok ke kanan dan ke kiri memastikan siapa yang diajak gadis itu bicara. 

"Hey, you!" Gadis itu mendorong Mauryn. 

"Me?" Mauryn menunjuk dirinya. 

"Yes." 

"Stupid?" tanya Mauryn masih menunjuk dirinya. 

"Yes," tegas gadis itu.  

"Who are you?" 

"Me?" Gadis itu menunjuk dirinya dengan elegan. 

Mauryn mengangguk pelan dan gadis itu tertawa. Lalu berdeham untuk mengatur suaranya. 

"You can call me Princess Yavanna," ucapnya senyum. 

"Madman," ucap Mauryn ketus lalu pergi meninggalkan gadis itu. 

"What? Hey, you! Come here!" teriak gadis itu tapi Mauryn mengabaikannya dan terus berjalan. 

Mauryn heran, kenapa hari ini ada begitu banyak orang menyebalkan. Bahkan orang tadi lebih menyebalkan dari Kendra. 

"Apa tadi? Princess Yavanna? Hih, sok banget princess emang dia anaknya Ratu Elizabeth apa segala minta dipanggil princess," kesal Mauryn yang masih berjalan menuju toilet. 

"Eh, lo cewe!" panggil seseorang membuat Ryn berhenti berjalan. 

Mauryn menengok ke sumber suara. Dan ia terkejut ada lelaki tampan  yang sedang menatapnya dan berjalan kearahnya. 

'Waduh, ini pacarnya si princess tadi ya? Apa bodyguardnya? Haduh aku tadi ngomongnya kenceng banget ya sampe langsung disusulin gini?' batinnya panik dan ia juga memejamkan matanya. 

"Lo tau yang namanya Kendra?" tanyanya yang membuat Mauryn membuka matanya kaget. 

"Hah?" 

"Lo tau kelasnya Kendra?" 

Mauryn diam dan tubuhnya diguncang lelaki itu. 

"Heh! Gue nanya ya jawab dong!" ucap lelaki itu kesal, tangannya masih memegang kedua bahu Mauryn. 

'Aduh, si Kendra punya masalah apa coba? Katanya dia bego tapi kok begini? Aduh bingung,' batin Mauryn panik. 

"Lo budek, ya?" bentak lelaki itu makin kesal. 

Seketika ia mendapat ide konyol yang gak pernah ia lakukan sebelumnya.

Gubrak. 

Mauryn pura-pura pingsan membuat lelaki itu kaget dan panik. Ia juga merasa tubuhnya diangkat dan ketika membuka matanya sedikit untuk mengintip, ia sedang di gendong oleh lelaki tadi.

Tbc ...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status