Share

BAB V Hubungan

DRTTT… DRTT…

Chae Ra terpaksa membuka matanya lalu mengambil ponselnya yang bergetar.

[JU YEONG]

Calling…

“Ck… apalagi ini?” Gumam Chae Ra yang tak terima tidurnya diganggu

“Hm?”

“Kau belum bangun?”

“Menurutmu?”

“Hah… kau lupa agenda kita hari ini?”

“Tidak ada panggilan atau mengusiran hari ini”

“Kau pikir hidupmu hanya untuk pengusiran roh saja? Ayolah hidupmu masih panjang”

“Langsung saja kua mau bicara apa denganku!!!”

“Kau lupa kaya kita akan kencan? Dasar kau ini, bersiaplah tak perlu tampil cantik. Sebentar lagi akan ku jemput”

TIT….

Setelah panggilannya terputus, Chae Ra yang masih mengumpulkan nyawanya hanya memandang layar ponselnya dengan sinis.

.

.

.

“Mau kemana?” Tanya ibu tanpa memutuskan matanya pada majalah yang ia baca

“Kencan” jawab Chae Ra datar

Mendengar itu, ibu Chae Ra langsung memandang Chae Ra dengan datar lalu kembali membaca majalahnya

“Pria bertato itu?” Tanya ibu memastikan

“Iya” jawab Chae Ra sambil memakai sepatunya

“Aku bingung dengan pemikiran mu” gumam ibu

“Kalau begitu tak usah di pikirkan” jawab Chae Ra dengan datar lalu berdiri dari sofa

“Aku pergi” pamitnya lalu melangkah keluar

Ibu Chae Ra kembali mengangkat pandangannya melihat sang anak berjalan keluar.

“Anak itu” geram sang ibu

“Sudah ku bilang tak perlu tampil cantik. Apakah ini resiko punya kekasih yang cantik? Pokoknya aku harus berada di sampingmu setiap saat” ucap Ju Yeong yang terpesona melihat Chae Ra

“Tidak perlu memujiku” ucap Chae Ra

“Kenapa? Aku kan berbicara fakta” ucap Ju Yeong sambil membuka pintu mobil untuk sang kekasih

“Kenapa kau banyak bicara saat hanya bersama ku?” Tanya Chae Ra sudah duduk di dalam mobil

“Karena kau guru ku” jawab pria itu lalu menyalakan mobil

“Terserah”

.

.

“Tas ini cocok untuk mu” puji seorang gadis saat berpapasan dengan Chae Ra

“Hm? Terima kasih” jawab Chae Ra

“Kau membelinya di toko Herme?” Tanyanya

“Sebenarnya kekasihku yang membe—“

“Ya aku membelikannya saat berkunjung ke paris” potong Ju Yeong yang tiba-tiba berada di samping Chae Ra

“Wah, kalian sangat romantis. Aku bisa merasakan Aura yang kuat pada diri kalian. Kalau begitu silahkan bersenang-senang” pamit gadis itu

“Sudah ku bilang ini terlalu mahal” bisik Chae Ra

“Sudah ku bilang ini cocok untuk mu” bisik Ju Yeong

“Terserah”

DRTT… DRTT…

Ponsel Ju Yeong bergetar

[BIKSU YUU]

Calling…

“Hm?” Mereka saling memandang, lalu Chae Ra mengisyaratkan untuk segera mengangkat panggilan itu

“Biksu yuu? Ada apa menelponku?” Tanya Ju Yeong

“Ju Yeong-ah aku mendapat laporan bahwa terdapat satu keluarga tengah berada dalam masalah, mereka mengalami gangguan yang ku rasa dari gangguan roh”

“Gangguan roh?” Tanya Ju Yeong memastikan sambil menatap Chae Ra yang juga ikut menyimak

“Iya, mereka baru saja pindah dari Busan dan punya 5 anak perempuan, aku ingin meminta tolong agar kau datang dan memastikan bahwa laporan itu benar atau tidak”

“Untuk memastikan kurasa bisa-bisa saja” jawab Ju Yeong

“Baiklah, rumah mereka berada di daerah Gannam. Untuk kontak merekam dan lebih jelasnya akan ku kirim lewat pesan”

“Baiklah, kapan aku bisa datang?” Tanya Ju Yeong

“Besok atau secepat yang kau bisa”

“Baiklah, nanti akan ku kabari” pamit Ju Yeong

“Terima kasih”

TIT…

“Aku ikut” ucap Chae Ra

“Tidak” ucap Ju Yeong

“Apa maksudmu? Berani melarang ku?”

“Aku bukannya melarangmu, ini hanya kunjungan biasa, jadi kau tak perlu repot-repot ikut datang. Lagi pula kau baru saja menginap kembali di rumahmu setelah sekian lama kau menjauh” jelas Ju Yeong

“Tapi memastikan keadaan juga tugasku. Keluargaku juga tak peduli dengan apa yang kulakukan” balas Chae Ra

“Jeon Chae Ra” panggil Ju Yeong dengan tegas

“Kenapa? Kau lupa kalau kita harus melakukan semuanya berdua? Aku bahkan rela memanggilmu untuk melakukan ritual hanya karena aku merasa bahwa ada yang kurang saat diriku melakukannya sendiri. Lalu sekarang kau sudah tidak membutuhkan ku lagi?” Ucap Chae Ra panjang lebar

“Bukan begitu, sampai kapan pun aku masih membutuhkan mu. Tapi saat ini keluargamu pasti membutuhkan anak perempuan bungsunya yang selama ini sibuk mengusir roh jahat” ucap Ju Yeong dengan lembut

Mendengar itu Chae Ra menundukkan kepalanya. Sadar dengan apa yang Ju Yeong ucapkan. Selama ini ia sudah terlalu jauh dari keluarganya. Memutuskan untuk tinggal bersama sang nenek membuatnya merasa cukup jauh dari sang ayah, ibu dan kakaknya. Meskipun mereka menentang pilihan Chae Ra yang menjadi Shaman di usianya yang masih sangat muda. Bagaimana pun juga ikatan darah mereka juga masih kuat.

“Kalau ada apa-apa, segera panggil aku” ucap Chae Ra yang masih menunduk

“Aku berjanji” ucap Ju Yeong mengangkat kepala Chae Ra lalu mengelus pipinya dengan lembut.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status