Share

17. Rencana sebenarnya Bajing Ireng

“Aku tahu, kalian memang telah banyak berjuang untuk kepentingan negeri ini. Pantas saja kalau kau berkata seperti itu, Mahapatih. Tapi kalau merasa tidak berkhianat, kenapa kau mesti tersinggung?” sahut Prabu Bratasena.

Meski dirinya sedang dikecamuk kemurkaan, tapi selaku seorang raja, dia merasa harus menghadapi segala sesuatu dengan kepala dingin. Dan ini membuat Mahapatih Guntur Selaksa tersudut, sehingga tidak bisa membantah lagi. Matanya saja yang berbinar gusar, namun hal itu tidak diperlihatkan pada Prabu Bratasena. Kewibawaan rajanya, membuat dia hanya bisa menyembunyikan kegusaran dalam hatinya.

“Hamba mohon diperbolehkan angkat bicara, Paduka,” selak Patih Ranggapati.

“Silakan, Patih,” sahut Prabu Bratasena.

“Hamba rasa, Paduka maupun Mahapatih Guntur Selaksa dalam hal ini sama-sama tidak salah. Di antara kami memang ada seorang pengkhianat. Itu pasti. Yang tak pasti, kami semua berkhianat. Mungkin Mah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status