Share

Bab 92 Arum

Sinar matahari menyengat terik di Jakarta. Arum terbangun di kamar apartemennya yang mewah. Tangannya mengucek mata hingga terbuka. Terlihat jarum jam sudah menunjukkan pukul tiga sore. Rambut Arum sangat berantakan karena ia baru tidur jam tujuh pagi dan bangun jam tiga sore. Ia lalu turun dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.

“Jam berapa aku harus pergi malam ini?” Arum segera mengambil hpnya setelah selesai mandi.

Bibirnya mencebik kesal saat membaca pesan masuk. Klien yang sudah membookingnya malam ini membatalkan janjial karena istrinya baru saja melahirkan. Arum melempar hpnya ke atas tempat tidur lalu duduk di kursi yang menghadap meja rias. Ia menyisir rambut lalu memakai make up natural karena Arum tidak berencana keluar malam ini.

Drrtt… drrtt… drrttt….

Panggilan telpon masuk membuatnya harus bangkit lagi. Rupanya teman sekaligus bosnya, Siska yang menelpon. “Halo Sis. Ada apa?”

“Kita keluar yuk malam ini. Klien loh sudah ngirim pesan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Wahyu Sudaryanti
klo apartemen mewah tuh harganya bukan lagi ratusan jt tp udah M gak mungkin bs beli apartemen hanya dlm waktu sebulan meski jual diri ya kecuali jd modus pencucian uang si gadun kliennya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status