Share

Bab 133

Helen maju tiga langkah, kemudian ia berjejer dengan Eric.

"Aku tahu semuanya Eric," ucap Helen.

Kemudian Eric menoleh dan menatapnya sinis.

"Apa-apaan sih, Helen? Maksud kamu itu apa?" tanya Eric.

"Wasiat itu tidak sungguhan kan? Kamu yang menulis di catatan handphone sepupuku." Pernyataan Helen barusan membuatku dan Mbak Giska saling beradu pandang. Aku membasahi bibir saya tak percaya.

"Jangan ngada-ngada kamu, Helen," ucap Eric.

"Loh kenapa kau sebut aku ngada-ngada? Sekarang pikir aja, Yunna tidak tahu akan kematiannya. Kenapa pakai nulis kayak begitu? Artinya ini rekayasa kan?"

Jelas obrolan ini sudah ngawur, Helen hanya ingin mencari masalah saja. Datangnya ia ke sini menunjukkan bahwa Helen benar-benar ingin proyek itu ada di tangannya.

Mbak Giska menghentikan perdebatan ini. Aku yakin pikirannya sama sepertiku.

"Mendingan kalian pulang. Aku tidak mau mencari masalah dan membuat onar di manapun. Terlebih Ini rumahku sendiri!" Mbak Giska menekan setiap kata-katanya.

Aku yakin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status