Share

Bab 137

Aku ingat betul orang itu adalah laki-laki yang selalu mengintai kami di rumah sakit sewaktu di Jogjakarta. Mendengar mama dan Mbak Giska bertanya padaku aku dengan cepat meletakkan ponsel yang telah aku genggam.

"Adnan bilang, Helen tengah bertemu dengan seseorang, dan seseorang yang dimaksud Adnan adalah pria yang pernah mengintai kita sewaktu di rumah sakit Yogyakarta," ungkapku pada Mbak Giska.

"Loh kok bisa di Jakarta? Lagian preman itu bukankah sudah pernah ditangkap juga?" Mbak Giska ingat juga dengan laki-laki tersebut.

"Iya, orang itu kan juga dibebaskan karena laporan dicabut," ucapku.

"Terus ngapain mereka ada di sini lagi?" Mbak Giska mengernyitkan dahi.

"Sebentar, aku kirim pesan pada Adnan dulu," timpalku.

Mereka mengangguk, kemudian aku segera menggulir ponsel ke kontak Adnan, dikarenakan ia sedang memantau Helen, jadi aku putuskan hanya dengan mengirim pesan padanya.

[Orang itu bukankah orang kepercayaan Helen yang pernah tertangkap juga?]

Aku mengetukkan jari seraya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status