Share

Bab 108

"Pak, ayo bantuin, Pak!" Aku berteriak pada supir taksi yang membawa Mas Sandi ke tempat ini. Aku segera menghampiri dia dengan diikuti Shanum di belakangku.

Aku menggoyahkan tubuh Mas Sandi, tapi tidak ada reaksi. Pria yang memakai sweater rajut itu menutup mata dengan posisi sebelah tangan merangkul nisan Cahaya.

"Ayo, Pak bantuin!" ujarku lagi.

Supir taksi dan beberapa pria yang kebetulan ada di sini, membantu menggotong Mas Sandi hingga kini dia berada di mobil yang aku bawa.

Sengaja aku menyuruh orang-orang untuk memasukkan Mas Sandi ke mobilku, agar memudahkan membawa dia ke rumahnya.

Tanpa menunggu lagi, aku pun segera menjalankan mobil meninggalkan pemakaman.

Dalam perjalanan, aku menyuruh Shanum untuk menelepon Mama. Memberitahukan dia bahwa putranya pingsan di samping kuburan.

"Bawa ke mana, Mah?" tanyaku dengan mata fokus ke ponsel.

"Ke rumah sakit aja, Num. Mama sekarang sedang siap-siap ke sana."

"Oke, tapi jangan lama-lama, ya?" ujarku yang langsung dijawab cepat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mumi Maemunah
cpt bgt abis nya koin ya, 400 koin hanya bbrp bab aja kebuka nya? memang nya perbab itu brp koin untuk membuka??
goodnovel comment avatar
Isabella
ah Soni emang the best
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status