Share

Bab 70

Aku bergeming dengan pikiran yang bercabang. Pergi menenangkan Ibu, atau mengejar Bapak untuk meminta penjelasan?

Setelah diam seperti patung, akhirnya aku memilih menenangkan Ibu terlebih dahulu. Kulangkahkan kaki masuk ke dapur dan langsung mengambil panci yang tadi dilemparkan Ibu.

Sedangkan orang yang tadi ngamuk, kini duduk di kursi meja makan dengan dada yang kembang kempis.

"Minum dulu, Bu." Aku memberikan satu gelas air putih pada wanitaku itu.

"Sudah lama kamu di sini?" tanya Ibu kemudian.

Aku mengangguk. Dan suasana hening saat aku dan Ibu tidak mengucapkan satu patah kata pun. Aku bingung untuk bicara apa, takut juga akan membuat perasaan Ibu semakin terluka jika membicarakan tentang pernikahanku.

Kata-kata Bapak terngiang di telinga. Kata ancaman itu sungguh mengganggu, membuatku ingin tahu alasan Bapak dengan mengatakan itu padaku.

"Ranum."

"Iya, Bu?"

"Kamu tahu, apa yang Ibu, dan Bapakmu perdebatkan?"

"Pernikahan Ranum dengan Soni."

"Semua keputusan ada padamu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
nurdianis
jalani hidup sama sony ranum, dia pria baik
goodnovel comment avatar
Siti Raihan
lebih baik nikah ma brondong dari pada nikah ma laki-laki yang mapan tapi maen selingkuh
goodnovel comment avatar
Isabella
yakin Sony baik . berondong lagi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status