Share

Bab 71

Aku mengangguk. "Bismillah," ucapku.

"Yasudahlah, jika pilihanmu laki-laki seperti dia, Ibu bisa apa? Mudah-mudahan kali ini pilihanmu benar, Ranum."

Aku mengaminkan dalam hati.

Sebenarnya aku pun ragu, tapi sudah terlanjur. Apalagi ucapan Bapak masih begitu terdengar ambigu. Aku harus tahu kenapa Bapak kekeh untuk aku tidak boleh berpisah dari Soni.

Dia benar-benar malu karena anaknya ini kawin cerai, atau ada hal lain?

"Bapakmu pasti senang, karena menang dari Ibu."

Aku sedikit melebarkan mata menatap Ibu. Wanita memang tidak mau kalah dari para lelaki.

Setelah mendapatkan restu dari Ibu, kini aku mencari Bapak untuk mendapatkan jawaban darinya tentang ucapan yang mencengangkan. Ancaman yang tidak pernah kusangkakan akan terlontar dari bibir Bapak.

Saat aku keluar, sudah tidak ada mobil Bapak di halaman. Itu artinya, Bapak sudah pergi.

Ke mana?

Toko?

Mungkin. Tapi, rasanya hatiku belum tenang jika belum mendapat jawaban dari pertanyaan yang ada dalam benak. Aku pun pamit pad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Isabella
Sony socsweeet Sandy ma ora oros
goodnovel comment avatar
Tiger White
malu yee mas sandi kalah ama brondong ...... pke minta dibalikin lg mobil ny pdhal udh jd hak milik anak ny ... awas nyesel lu nangis2 minta rujuk
goodnovel comment avatar
Winarsih_wina
brondong lebih dewasa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status