Share

Bab 92

"Mah, Mama, kok gak bilang sama Ranum, kalau Soni cuti kuliah. Aku juga tidak tahu jika Soni punya usaha dengan teman-temannya."

Mama mengulas senyum manis seraya menyesap teh manis yang aku buatkan.

Dia duduk di kursi plastik seraya memegang gelas.

Sesaat setelah Soni berangkat, Mama datang seraya membawa tas bergambar kuda poni untuk putriku. Katanya, Mas Sandi cerita jika Shanum minta dibelikan tas baru.

Bukannya dia yang datang, malah menyuruh Mama. Ayah macam apa, Mas Sandi itu?

Sekarang, aku sedang membicarakan Soni dengan wanita yang melahirkannya ini.

"Iya, Num. Waktu itu dia mohon-mohon sama Mama, buat ngijinin cuti kuliah. Sekaligus, minta modal untuk usaha. Tadinya, Mama pun tidak setuju. Mama mau, dia tetap kuliah sambil bekerja. Tapi, Mama bisa apa kalau Soni memang sudah niat banget berhenti," ujar Mama menjawab pertanyaanku.

Aku manggut-manggut.

Sebenarnya, aku pun ingin mempertanyakan tentang uang yang sudah dia berikan pada Bapak. Namun, kurasa tidak perlu. Aku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
trnyata si Soni suknya dah dr dulu sblm JD kak ipar ya..Soni rela nunggu jndane kkk ipar..tau aj klo Bakln JD janda si ranum
goodnovel comment avatar
nurdianis
ayah mu cemburu sama om soni shanum,
goodnovel comment avatar
Isabella
shanum mobilmu di ambil ayahmu karena cemburu sama bundanya dan om soni
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status